Yang Merupakan Acuan Utama Dalam Pengembangan Desain Kurikulum Adalah

Yang Merupakan Acuan Utama Dalam Pengembangan Desain Kurikulum Adalah

Posted on

Pengembangan desain kurikulum adalah proses perencanaan, penyusunan, dan penataan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Pengembangan desain kurikulum bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai hasil belajar yang optimal.

Salah satu faktor penting dalam pengembangan desain kurikulum adalah pemilihan model kurikulum yang tepat. Model kurikulum adalah kerangka konseptual yang menggambarkan komponen-komponen kurikulum dan hubungannya. Model kurikulum berfungsi sebagai panduan bagi pengembang kurikulum dalam menentukan tujuan, isi, proses, dan evaluasi kurikulum.

Ada berbagai macam model kurikulum yang dapat digunakan dalam pengembangan desain kurikulum, seperti model Tyler, model Taba, model Hilda Taba, model Wheeler, model Saylor dan Alexander, model Oliva, model Beauchamp, model Walker, model Stenhouse, model Skilbeck, dan lain-lain. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Yang merupakan acuan utama dalam pengembangan desain kurikulum adalah kesesuaian model kurikulum dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran pendidikan yang ingin dicapai. Selain itu, model kurikulum juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti:

Baca Juga:  Cuti Tahunan dan Cuti Tambahan Dapat Diuangkan: Mitos atau Fakta?

Pengembangan desain kurikulum adalah proses yang dinamis dan kontinu. Pengembang kurikulum harus melakukan analisis kebutuhan, evaluasi hasil belajar, revisi dan perbaikan kurikulum secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Pengembangan desain kurikulum juga harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti guru, peserta didik, orang tua, masyarakat, pemerintah, akademisi, dan praktisi.

Pengembangan desain kurikulum adalah bagian penting dari pendidikan. Penggunaan model kurikulum menjadi acuan utama dalam pengembangan desain kurikulum. Model yang dipilih harus selaras dengan tujuan dan sasaran pendidikan. Model tersebut juga harus memenuhi kriteria seperti relevan, efektif, efisien, fleksibel, konsisten, komprehensif, integratif, dan inovatif.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *