Seni ukir adalah salah satu bentuk seni yang berkembang di Indonesia sejak zaman pra-Islam. Seni ukir adalah seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan lain dengan bagian-bagian cekung dan cembung yang menyusun suatu gambar yang indah. Seni ukir banyak ditemukan pada candi, prasasti, senjata, batu nisan, masjid, keraton, alat musik, dan wayang.
Masuknya agama Islam di Indonesia memberikan pengaruh pada perkembangan seni ukir. Agama Islam melarang penggambaran makhluk hidup secara nyata dalam seni patung dan seni lukis. Hal ini menyebabkan seni patung kurang berkembang pada masa Islam, tetapi seni ukir tetap berkembang dengan motif-motif yang berbeda.
Ragam hias seni ukir pada masa Islam memiliki ciri khas dengan berbentuk tulisan Arab atau kaligrafi. Kaligrafi adalah seni menulis huruf Arab dengan indah dan artistik. Kaligrafi banyak digunakan sebagai hiasan pada masjid, keraton, gapura, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan agama Islam. Kaligrafi juga dipadukan dengan ragam hias lain seperti daun-daunan, bunga-bungaan, atau geometris.
Selain kaligrafi, ragam hias seni ukir pada masa Islam juga menciptakan kreasi baru yaitu menyamarkan wujud makhluk hidup dengan berbagai hiasan. Misalnya, seni kaligrafi dengan bentuk orang, binatang, atau wayang. Cara ini dilakukan untuk menghindari larangan agama Islam dalam menggambarkan makhluk hidup secara nyata.
Contoh ragam hias seni ukir pada masa Islam dapat dilihat pada beberapa bangunan bersejarah di Indonesia. Misalnya:
- Kompleks Masjid Mantingan di Jepara, Jawa Tengah. Masjid ini memiliki relief di dinding sisi timur yang merupakan bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di bidang seni ukir.
- Mimbar Masjid Gelgel di Klungkung, Bali. Mimbar ini memiliki ukiran kaligrafi yang indah dan rumit.
- Gapura Candi Bentar di Trowulan, Jawa Timur. Gapura ini memiliki ukiran kaligrafi dengan bentuk wayang.
Ragam hias seni ukir pada masa Islam merupakan salah satu warisan budaya yang menunjukkan kekayaan dan keindahan seni Indonesia. Ragam hias ini juga menunjukkan akulturasi budaya antara budaya pra-Islam dan budaya Islam yang harmonis dan kreatif.