Proposal adalah teks usulan untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan atau melakukan sebuah penelitian. Proposal biasanya dibuat untuk mendapatkan bantuan dana, dukungan, atau perizinan dari pihak-pihak yang berwenang. Proposal juga dapat berfungsi sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan atau penelitian yang akan dilakukan.
Mempresentasikan proposal adalah salah satu cara untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan agar mau mendukung atau menyetujui proposal yang diajukan. Mempresentasikan proposal membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik agar dapat menyampaikan isi proposal secara jelas, menarik, dan meyakinkan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mempresentasikan proposal, antara lain:
- Memahami materi proposal dengan baik. Sebelum mempresentasikan proposal, penyaji harus mempelajari dan memahami materi proposal secara mendalam. Hal ini penting agar penyaji dapat menjawab pertanyaan atau tanggapan dari pendengar dengan tepat dan kompeten.
- Menyiapkan media presentasi yang sesuai. Media presentasi adalah alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan isi proposal secara visual. Media presentasi dapat berupa slide powerpoint, poster, video, gambar, grafik, tabel, dll. Media presentasi harus disesuaikan dengan jenis dan isi proposal, serta dengan kondisi ruang dan peralatan presentasi yang tersedia. Media presentasi harus menarik perhatian, mudah dibaca, dan tidak terlalu banyak informasi.
- Mengatur waktu presentasi dengan baik. Waktu presentasi adalah durasi yang diberikan untuk menyampaikan isi proposal. Waktu presentasi harus disesuaikan dengan jumlah materi yang akan disampaikan dan dengan alokasi waktu yang ditentukan oleh panitia atau pihak penyelenggara. Penyaji harus mengatur waktu presentasi dengan baik agar tidak terlalu singkat atau terlalu panjang. Penyaji juga harus menyisakan waktu untuk sesi tanya jawab atau diskusi dengan pendengar.
- Melakukan kontak mata dengan pendengar. Kontak mata adalah cara untuk menunjukkan perhatian dan keterlibatan penyaji dengan pendengar. Kontak mata juga dapat meningkatkan kepercayaan diri penyaji dan menimbulkan kesan positif pada pendengar. Penyaji harus melakukan kontak mata dengan pendengar secara bergantian dan tidak hanya fokus pada satu orang atau satu arah saja.
- Menggunakan suara yang ramah dan jelas. Suara adalah salah satu unsur penting dalam komunikasi lisan. Suara yang ramah dan jelas dapat menarik perhatian dan simpati pendengar. Suara juga dapat menunjukkan emosi dan sikap penyaji terhadap materi yang disampaikan. Penyaji harus menggunakan suara yang ramah dan jelas agar dapat didengar dan dipahami oleh pendengar dengan baik. Penyaji juga harus mengatur intonasi, volume, laju, dan artikulasi suara sesuai dengan situasi dan kondisi presentasi.
- Memberikan pertanyaan kepada pendengar agar presentasi komunikatif. Pertanyaan adalah cara untuk mengajak pendengar berpartisipasi dalam presentasi. Pertanyaan juga dapat digunakan untuk menguji pemahaman, menggali pendapat, atau menimbulkan diskusi tentang materi yang disampaikan. Penyaji harus memberikan pertanyaan kepada pendengar secara tepat dan relevan agar presentasi menjadi komunikatif dan interaktif.
Selain hal-hal di atas, ada satu hal yang tidak perlu diperhatikan ketika mempresentasikan proposal, yaitu:
- Memerhatikan jarak tempat dilakukannya presentasi. Jarak tempat dilakukannya presentasi adalah jarak antara penyaji dengan pendengar atau antara media presentasi dengan pendengar. Jarak tempat dilakukannya presentasi bukanlah hal yang teknis untuk berpresentasi atau tidak terlalu diatur. Jarak tempat dilakukannya presentasi tidak mempengaruhi kualitas atau hasil dari presentasi itu sendiri.
Demikianlah artikel tentang hal-hal yang perlu dan tidak perlu diperhatikan ketika mempresentasikan proposal. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang akan mempresentasikan proposal dalam waktu dekat.