Mobilitas sosial adalah perpindahan status atau kedudukan seseorang atau kelompok dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain dalam masyarakat. Mobilitas sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti pendidikan, ekonomi, politik, dan sosial. Mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, salah satunya adalah mobilitas sosial vertikal.
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status atau kedudukan seseorang atau kelompok dari lapisan yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikal dapat berupa naik (social climbing) atau turun (social sinking) dari lapisan sebelumnya. Contoh mobilitas sosial vertikal adalah seorang karyawan yang naik pangkat menjadi manajer atau seorang polisi yang diturunkan jabatannya karena melakukan pelanggaran.
Bagi warga kota, mobilitas sosial vertikal merupakan salah satu tujuan yang diinginkan. Warga kota ingin meningkatkan status dan kesejahteraan mereka dari lapisan bawah ke lapisan atas. Namun, untuk melakukan mobilitas sosial vertikal, warga kota harus melalui saluran-saluran tertentu yang dapat membantu mereka mencapai tujuan tersebut.
Saluran-saluran yang dapat dilalui oleh warga kota untuk melakukan mobilitas sosial vertikal antara lain adalah:
- Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu saluran utama untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Dengan pendidikan, warga kota dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan bergengsi. Pendidikan juga dapat membuka peluang untuk mendapatkan beasiswa, magang, atau studi lanjutan di dalam atau luar negeri. Contoh mobilitas sosial vertikal melalui pendidikan adalah seorang anak yatim piatu yang berhasil menjadi dokter setelah mendapatkan beasiswa kuliah.
- Ekonomi. Ekonomi merupakan salah satu saluran penting untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Dengan ekonomi, warga kota dapat meningkatkan penghasilan, harta, dan kekayaan mereka untuk memperbaiki kondisi hidup mereka. Ekonomi juga dapat memberikan kesempatan untuk berinvestasi, berwirausaha, atau berbisnis di berbagai bidang. Contoh mobilitas sosial vertikal melalui ekonomi adalah seorang pedagang kaki lima yang menjadi pengusaha sukses setelah mengembangkan usahanya.
- Politik. Politik merupakan salah satu saluran alternatif untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Dengan politik, warga kota dapat meningkatkan pengaruh, kekuasaan, dan prestise mereka di masyarakat. Politik juga dapat memberikan akses untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, atau penyelenggaraan pemerintahan di berbagai tingkatan. Contoh mobilitas sosial vertikal melalui politik adalah seorang aktivis lingkungan yang menjadi anggota parlemen setelah memenangkan pemilu.
- Sosial. Sosial merupakan salah satu saluran tambahan untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Dengan sosial, warga kota dapat meningkatkan jaringan, hubungan, dan reputasi mereka di masyarakat. Sosial juga dapat memberikan dukungan, bantuan, atau kerjasama dari orang-orang di sekitar mereka. Contoh mobilitas sosial vertikal melalui sosial adalah seorang penyanyi jalanan yang menjadi terkenal setelah videonya viral di media sosial.
Dari keempat saluran tersebut, tidak ada yang paling tepat untuk dilalui oleh warga kota untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Setiap saluran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, warga kota harus memilih saluran yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan mereka. Selain itu, warga kota juga harus bersikap optimis, kerja keras, dan pantang menyerah dalam mengejar cita-cita mereka.