Karya sastra merupakan karya seni yang dihasilkan oleh manusia melalui imajinasi dan ekspresi diri. Karya sastra memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi makna dan nilai dari karya tersebut. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang unsur ekstrinsik karya sastra, pengertian, jenis, dan contohnya.
Pengertian Unsur Ekstrinsik Karya Sastra
Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur yang berada di luar teks sastra itu sendiri. Unsur ini meliputi segala hal yang mempengaruhi karya sastra, baik dari latar belakang penulis, kondisi sosial masyarakat pada saat penulis menulis, maupun konteks sejarah pada saat karya tersebut dihasilkan. Dengan kata lain, unsur ekstrinsik karya sastra adalah segala hal yang berada di sekitar karya sastra, yang dapat mempengaruhi makna dan nilai dari karya tersebut.
Jenis-jenis Unsur Ekstrinsik Karya Sastra
Berikut adalah jenis-jenis unsur ekstrinsik karya sastra:
1. Biografi Penulis
Biografi penulis adalah kisah hidup penulis, yang mencakup latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman hidupnya. Biografi penulis dapat mempengaruhi makna dan nilai dari karya sastra, karena karya sastra seringkali mencerminkan pengalaman hidup penulisnya.
2. Konteks Sejarah
Konteks sejarah adalah kondisi sosial, politik, dan budaya pada saat karya sastra dihasilkan. Konteks sejarah dapat mempengaruhi tema, plot, dan nilai dari karya sastra. Sebagai contoh, karya sastra yang dihasilkan pada masa perang akan memiliki tema dan nilai yang berbeda dengan karya sastra yang dihasilkan pada masa damai.
3. Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi sosial masyarakat pada saat penulis menulis juga dapat mempengaruhi makna dan nilai dari karya sastra. Sebagai contoh, karya sastra yang dihasilkan pada masa kolonial memiliki tema dan nilai yang berbeda dengan karya sastra yang dihasilkan pada masa kemerdekaan.
4. Ideologi Penulis
Ideologi penulis adalah pandangan hidup atau keyakinan penulis tentang kehidupan, politik, agama, dan sebagainya. Ideologi penulis dapat mempengaruhi tema dan nilai dari karya sastra. Sebagai contoh, penulis yang memiliki ideologi sosialis akan cenderung menonjolkan tema tentang keadilan sosial dalam karyanya.
5. Pengaruh Budaya
Pengaruh budaya dapat mempengaruhi tema, plot, dan nilai dari karya sastra. Sebagai contoh, karya sastra yang dihasilkan pada budaya Barat akan memiliki tema dan nilai yang berbeda dengan karya sastra yang dihasilkan pada budaya Timur.
Contoh Unsur Ekstrinsik Karya Sastra
Berikut adalah contoh-contoh unsur ekstrinsik karya sastra:
1. Biografi Penulis
Ketika Cinta Bertasbih” adalah novel karya Habiburrahman El Shirazy yang mengisahkan tentang kisah cinta seorang mahasiswa bernama Fahri. Novel ini terinspirasi dari pengalaman hidup penulisnya, yang juga merupakan lulusan Fakultas Syariah Universitas Al Azhar Kairo.
2. Konteks Sejarah
Pramoedya Ananta Toer” adalah seorang penulis Indonesia yang menghasilkan karya sastra pada masa penjajahan Belanda dan pemerintahan Orde Baru. Karyanya yang terkenal, seperti “Bumi Manusia” dan “Anak Semua Bangsa”, mencerminkan kondisi sosial dan politik pada saat itu.
3. Kondisi Sosial Masyarakat
“Laskar Pelangi” adalah novel karya Andrea Hirata yang mengisahkan tentang kehidupan sekelompok anak di Belitung. Novel ini mencerminkan kondisi sosial masyarakat di Belitung, yang masih terbelakang pada saat itu.
4. Ideologi Penulis
Pram” adalah novel karya Tere Liye yang mengisahkan tentang perjuangan mahasiswa dalam melawan kezaliman pemerintah. Novel ini mencerminkan ideologi penulisnya yang cenderung pro-demokrasi dan anti-ketidakadilan.
5. Pengaruh Budaya
“Memoirs of a Geisha” adalah novel karya Arthur Golden yang mengisahkan tentang kehidupan seorang geisha di Jepang. Novel ini mencerminkan pengaruh budaya Jepang pada kehidupan seorang geisha.
Kesimpulan
Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur yang berada di luar teks sastra itu sendiri. Unsur ini meliputi segala hal yang mempengaruhi karya sastra, baik dari latar belakang penulis, kondisi sosial masyarakat pada saat penulis menulis, maupun konteks sejarah pada saat karya tersebut dihasilkan. Dengan memahami unsur ekstrinsik karya sastra, kita dapat lebih memahami makna dan nilai dari karya tersebut.