Unsur Ekstrinsik Karya Sastra: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Unsur Ekstrinsik Karya Sastra: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Posted on

Karya sastra adalah hasil kreativitas manusia yang menggunakan bahasa sebagai media untuk menyampaikan pesan, gagasan, atau perasaan kepada pembaca atau pendengar. Karya sastra memiliki beberapa unsur yang membangunnya, baik dari dalam maupun dari luar. Unsur-unsur yang berasal dari dalam karya sastra disebut unsur intrinsik, sedangkan unsur-unsur yang berasal dari luar karya sastra disebut unsur ekstrinsik.

Pengertian Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur atau faktor yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik ini berperan sebagai unsur yang mempengaruhi isi, bentuk, atau makna karya sastra. Unsur ekstrinsik ini bisa berasal dari berbagai hal, seperti:

  • Latar belakang subjektivitas individu pengarang, misalnya keyakinan, pandangan hidup, pengalaman pribadi, atau kondisi psikologis.
  • Latar belakang lingkungan pengarang, misalnya keadaan sosial, budaya, politik, ekonomi, sejarah, atau geografis tempat pengarang tinggal atau menulis.
  • Latar belakang pembuatan karya sastra, misalnya alasan, tujuan, sasaran, atau motivasi pengarang dalam menciptakan karya sastra.
  • Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, misalnya nilai agama, moral, sosial, budaya, pendidikan, atau estetika yang diungkapkan oleh pengarang melalui karya sastranya.
Baca Juga:  Syarat-Syarat Negara dan Pemerintahan yang Demokratis Menurut International Commission of Jurists

Unsur ekstrinsik ini sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari sebuah karya sastra karena dinilai sebagai unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik ini juga dapat membantu pembaca atau pendengar untuk memahami, menafsirkan, atau mengapresiasi karya sastra dengan lebih baik.

Jenis-Jenis Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Berdasarkan sumbernya, unsur ekstrinsik karya sastra dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

  • Unsur ekstrinsik yang berasal dari pengarang, misalnya biografi, riwayat hidup, latar belakang keluarga, pendidikan, karier, atau karya-karya lainnya yang pernah dibuat oleh pengarang.
  • Unsur ekstrinsik yang berasal dari masyarakat, misalnya adat istiadat, norma, hukum, kebiasaan, tradisi, atau kepercayaan yang berlaku di masyarakat tempat pengarang tinggal atau menulis.
  • Unsur ekstrinsik yang berasal dari zaman, misalnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, politik, ekonomi, atau sejarah yang terjadi pada zaman atau periode tertentu saat pengarang menulis.
  • Unsur ekstrinsik yang berasal dari karya sastra lain, misalnya intertekstualitas, alusi, referensi, kutipan, parodi, atau adaptasi yang dilakukan oleh pengarang terhadap karya sastra lain yang ada sebelumnya.

Contoh Unsur Ekstrinsik Karya Sastra

Berikut ini adalah beberapa contoh unsur ekstrinsik karya sastra beserta penjelasannya:

  • Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata merupakan salah satu contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik yang berasal dari pengarang. Novel ini menceritakan tentang pengalaman pribadi pengarang saat bersekolah di SD Muhammadiyah di Belitung, sebuah pulau yang miskin dan terpencil. Novel ini juga menggambarkan latar belakang keluarga, pendidikan, dan karier pengarang yang berjuang untuk meraih cita-citanya.
  • Cerpen Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar merupakan salah satu contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik yang berasal dari masyarakat. Cerpen ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak jalanan bernama Gita yang harus menghadapi berbagai kesulitan dan kekerasan di tengah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Cerpen ini juga menggambarkan nilai-nilai moral, sosial, dan agama yang ada di masyarakat Indonesia.
  • Drama Romeo and Juliet karya William Shakespeare merupakan salah satu contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik yang berasal dari zaman. Drama ini menceritakan tentang kisah cinta tragis antara dua anak dari keluarga yang bermusuhan di Verona, Italia pada abad ke-16. Drama ini juga menggambarkan kondisi politik, budaya, dan sejarah yang terjadi pada zaman Renaisans di Eropa.
  • Puisi Do Not Go Gentle into That Good Night karya Dylan Thomas merupakan salah satu contoh karya sastra yang dipengaruhi oleh unsur ekstrinsik yang berasal dari karya sastra lain. Puisi ini menggunakan bentuk puisi villanelle, yaitu sebuah bentuk puisi yang berasal dari Prancis yang memiliki pola rima dan pengulangan tertentu. Puisi ini juga mengandung alusi atau rujukan kepada karya sastra lain, misalnya puisi Death Be Not Proud karya John Donne.
Baca Juga:  Apa itu Bank Sentral sebagai Lender of the Last Resort?

Kesimpulan

Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur atau faktor yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik ini berperan sebagai unsur yang mempengaruhi isi, bentuk, atau makna karya sastra. Unsur ekstrinsik ini bisa berasal dari berbagai hal, seperti latar belakang subjektivitas individu pengarang, latar belakang lingkungan pengarang, latar belakang pembuatan karya sastra, atau nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra. Unsur ekstrinsik ini sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dari sebuah karya sastra karena dinilai sebagai unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik ini juga dapat membantu pembaca atau pendengar untuk memahami, menafsirkan, atau mengapresiasi karya sastra dengan lebih baik.

Pos Terkait: