Ukuran Lapangan Tolak Peluru yang Sesuai dengan Standar Internasional

Ukuran Lapangan Tolak Peluru yang Sesuai dengan Standar Internasional

Posted on

Tolak peluru adalah salah satu nomor atletik yang menguji kekuatan dan teknik atlet dalam menolak atau mendorong sebuah peluru sejauh mungkin. Peluru yang digunakan dalam perlombaan ini berbentuk bundar dan terbuat dari logam dengan berat 7,25 kg untuk putra dan 4 kg untuk putri.

Untuk melakukan tolakan yang baik dan benar, atlet harus memperhatikan beberapa hal, seperti cara memegang peluru, posisi awal, gerakan tolakan, dan pendaratan. Selain itu, atlet juga harus mengetahui ukuran lapangan tolak peluru yang sesuai dengan standar internasional.

Daftar Isi

Bagian Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru terdiri dari dua bagian utama, yaitu lingkaran tolakan dan sektor pendaratan. Lingkaran tolakan adalah tempat atlet melakukan gerakan tolakan, sedangkan sektor pendaratan adalah tempat peluru jatuh setelah ditolak.

Lingkaran tolakan berbentuk lingkaran dengan diameter 2,135 meter dan dikelilingi oleh ring besar setebal 66 mm dan tinggi 2 cm sebagai batas lingkaran. Bagian depan lingkaran tolakan dipasang sebuah papan batas tolakan yang berbentuk setengah lingkaran dengan radius 11,25 cm. Papan batas tolakan ini berfungsi untuk mencegah atlet keluar dari lingkaran saat melakukan tolakan.

Baca Juga:  Pelari Jarak Pendek Dinyatakan Diskualifikasi pada Waktu Lomba Apabila

Sektor pendaratan adalah area yang ditandai dengan busur pada lapangan rumput dengan sudut 34,92 derajat. Jarak antara titik tengah lingkaran tolakan dan busur sektor pendaratan adalah 25 meter. Sektor pendaratan ini berfungsi untuk menentukan jarak tolakan atlet. Jarak tolakan diukur dari titik tengah lingkaran tolakan ke titik pendaratan peluru terdekat dengan lingkaran.

Peraturan Lapangan Tolak Peluru

Ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh atlet dan panitia dalam menggunakan lapangan tolak peluru, antara lain:

  • Atlet harus menolak peluru dari bahu dengan satu tangan saja. Atlet tidak boleh melempar atau mengayunkan peluru.
  • Atlet harus memulai gerakan tolakan dari dalam lingkaran dan tidak boleh menyentuh bagian luar ring atau papan batas tolakan. Atlet juga tidak boleh menyentuh tanah di luar lingkaran saat melakukan gerakan tolakan atau setelah menyelesaikan gerakan tolakan.
  • Atlet harus keluar dari lingkaran melalui bagian belakang setelah menyelesaikan gerakan tolakan. Atlet tidak boleh keluar dari lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah.
  • Peluru harus jatuh ke dalam sektor pendaratan yang ditandai dengan busur. Peluru tidak boleh jatuh di luar sektor pendaratan atau menyentuh garis batas sektor pendaratan.
  • Jika atlet melanggar salah satu peraturan di atas, maka tolakan tersebut dinyatakan batal atau tidak sah. Atlet diberikan tiga kali kesempatan untuk melakukan tolakan yang sah.
  • Jarak tolakan diukur dari titik tengah lingkaran tolakan ke titik pendaratan peluru terdekat dengan lingkaran. Jarak tersebut dibulatkan ke bawah ke sentimeter terdekat.
  • Pemenang perlombaan ditentukan berdasarkan jarak tolakan terjauh yang sah. Jika ada dua atau lebih atlet yang memiliki jarak tolakan sama, maka dilihat jarak tolakan terjauh kedua mereka.
Baca Juga:  Apa Itu Jalan Cepat dan Bagaimana Tekniknya?

Kesimpulan

Lapangan tolak peluru adalah tempat perlombaan nomor atletik yang menguji kekuatan dan teknik atlet dalam menolak atau mendorong sebuah peluru sejauh mungkin. Lapangan ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu lingkaran tolakan dan sektor pendaratan.

Lingkaran tolakan berbentuk lingkaran dengan diameter 2,135 meter dan dikelilingi oleh ring besar setebal 66 mm dan tinggi 2 cm sebagai batas lingkaran. Bagian depan lingkaran tolakan dipasang sebuah papan batas tolakan yang berbentuk setengah lingkaran dengan radius 11,25 cm.

Sektor pendaratan adalah area yang ditandai dengan busur pada lapangan rumput dengan sudut 34,92 derajat. Jarak antara titik tengah lingkaran tolakan dan busur sektor pendaratan adalah 25 meter.

Ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh atlet dan panitia dalam menggunakan lapangan tolak peluru, seperti cara menolak peluru, posisi awal dan akhir atlet, serta pengukuran jarak tolakan.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *