Tuliskan Syarat Kemasan yang Baik untuk Makanan Awetan

Tuliskan Syarat Kemasan yang Baik untuk Makanan Awetan

Posted on

Makanan awetan adalah makanan yang telah diolah dengan cara tertentu agar dapat bertahan lebih lama tanpa mengalami kerusakan atau pembusukan. Makanan awetan dapat berupa makanan kering, seperti keripik, abon, dendeng, atau makanan basah, seperti acar, sambal, saus, atau selai.

Salah satu faktor penting yang menentukan kualitas dan keselamatan makanan awetan adalah kemasannya. Kemasan makanan awetan harus memenuhi syarat tertentu agar dapat melindungi produk dari kontaminasi, menjaga kesegaran dan mutu produk, serta memberikan informasi dan daya tarik kepada konsumen.

Berikut adalah beberapa syarat kemasan yang baik untuk makanan awetan:

  • Kemasan tidak bersifat toksik dan beresidu. Kemasan harus terbuat dari bahan yang aman dan tidak mengandung zat berbahaya yang dapat beralih ke dalam produk makanan. Misalnya, kemasan plastik harus bebas dari bisfenol A (BPA) yang dapat menyebabkan gangguan hormon dan kesehatan reproduksi.
  • Kemasan dapat melindungi produk dari pengaruh lingkungan. Kemasan harus mampu menahan udara, cahaya, kelembapan, mikroorganisme, serangga, debu, dan faktor lain yang dapat merusak produk. Misalnya, kemasan keripik harus kedap udara agar tidak lembek dan meliut, kemasan selai harus kedap cahaya agar tidak berubah warna dan rasa, dan kemasan acar harus kedap air agar tidak tumpah.
  • Kemasan dapat meningkatkan umur simpan produk. Kemasan harus dapat mempertahankan kualitas dan gizi produk selama masa simpannya. Misalnya, kemasan vakum dapat mengurangi oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme pada produk daging, kemasan retort dapat mensterilkan produk makanan basah dengan suhu tinggi, dan kemasan aseptik dapat mencegah kontaminasi pada produk susu.
  • Kemasan dapat menjaga kesegaran produk. Kemasan harus dapat mempertahankan rasa, aroma, tekstur, dan warna produk sebagaimana saat pertama kali dibuat. Misalnya, kemasan kaleng dapat menjaga kesegaran sarden, kemasan foil dapat menjaga kesegaran cokelat, dan kemasan kertas dapat menjaga kesegaran roti.
  • Kemasan dapat memberikan proteksi dari kerusakan fisik. Kemasan harus kuat dan tahan terhadap benturan, gesekan, tekanan, atau suhu yang dapat merusak bentuk dan isi produk. Misalnya, kemasan gelas dapat melindungi produk dari pecah, kemasan logam dapat melindungi produk dari penyok, dan kemasan kayu dapat melindungi produk dari remuk.
  • Kemasan dapat menjadi penanda terhadap produk. Kemasan harus memiliki label yang tercetak dengan jelas dan mudah dibaca di bagian luar kemasannya. Label harus mencantumkan informasi penting tentang produk, seperti nama produk, merek, produsen, bahan baku, tanggal kadaluarsa, berat bersih, kode produksi, nomor registrasi BPOM, cara penyimpanan, nilai gizi, dan klaim kesehatan jika ada.
  • Kemasan mudah dibuka dan ditutup kembali. Kemasan harus memiliki desain yang ergonomis dan praktis, sehingga memudahkan konsumen untuk membuka dan menutup kembali kemasan tanpa merusak produk. Misalnya, kemasan ziplock dapat dibuka dan ditutup kembali dengan mudah, kemasan botol dapat dibuka dengan tutup ulir atau flip top, dan kemasan kaleng dapat dibuka dengan ring pull atau can opener.
  • Kemasan atraktif dan menarik. Kemasan harus memiliki desain yang estetis dan sesuai dengan karakteristik produk. Desain kemasan harus mencerminkan citra produk, menonjolkan keunggulan produk, dan membedakan produk dari kompetitor. Desain kemasan juga harus memperhatikan warna, bentuk, ukuran, gambar, logo, dan tipografi yang digunakan.
Baca Juga:  Bagaimana Prosedur yang Dilakukan oleh Fiskus dalam Pemeriksaan Pajak?

Demikianlah syarat kemasan yang baik untuk makanan awetan. Dengan memenuhi syarat tersebut, produk makanan awetan dapat terjaga kualitas dan keselamatannya, serta dapat bersaing di pasaran. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang berkecimpung di bidang industri makanan awetan.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *