Sensus Pertanian 2023 (ST2023) adalah kegiatan statistik yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengumpulkan data tentang struktur pertanian di Indonesia. ST2023 menggunakan dua jenis kuesioner, yaitu kuesioner L1 dan kuesioner L2. Kuesioner L1 digunakan untuk mendata rumah tangga pertanian, sedangkan kuesioner L2 digunakan untuk mendata unit usaha pertanian (UTP).
Salah satu bagian penting dalam kuesioner L2 adalah blok IX yang berjudul “Ekonomi Rumah Tangga Pertanian”. Blok IX ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait usaha jasa pertanian yang meliputi 6 subsektor pertanian: tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta penggunaan bibit rekayasa genetika dan keberadaan tanaman di bawah pelindung.
Informasi yang diminta dalam blok IX antara lain adalah:
- Apakah unit usaha ini melakukan usaha jasa pertanian selama periode 1 Mei 2021 s/d 30 April 2022?
- Jika ya, besarnya pendapatan yang diperoleh unit usaha dari jasa pertanian yang dilakukan selama periode tersebut.
- Apakah menggunakan bibit rekayasa genetika selama periode tersebut?
- Apakah tanaman berada di bawah pelindung selama periode tersebut?
Mengapa pengisian blok IX ini penting? Ada beberapa alasan, di antaranya adalah:
- Data yang dikumpulkan dalam blok IX dapat digunakan untuk mengukur kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional dan daerah.
- Data yang dikumpulkan dalam blok IX dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dihadapi oleh unit usaha pertanian dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
- Data yang dikumpulkan dalam blok IX dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan dan program yang tepat sasaran untuk mendukung pengembangan sektor pertanian, khususnya usaha jasa pertanian.
- Data yang dikumpulkan dalam blok IX dapat digunakan untuk memantau perkembangan teknologi pertanian, khususnya penggunaan bibit rekayasa genetika dan tanaman di bawah pelindung.
Oleh karena itu, pengisian blok IX pada daftar ST2023 L2 UTP harus dilakukan dengan teliti, akurat, dan lengkap. Hal ini akan membantu BPS dalam menyajikan data yang berkualitas dan bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan sektor pertanian di Indonesia.