Tokoh Utusan PKI yang Berhasil Menyusup ke dalam Sarekat Islam

Tokoh Utusan PKI yang Berhasil Menyusup ke dalam Sarekat Islam

Posted on

Sarekat Islam atau SI adalah organisasi politik yang berdiri pada tanggal 15 Maret 1912 di Surabaya. Organisasi ini didirikan oleh KH. Samanhudi dan beberapa tokoh lainnya dengan tujuan untuk memperjuangkan hak-hak kaum pribumi Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa ada seorang tokoh utusan PKI yang berhasil menyusup ke dalam SI?

Pengenalan Sarekat Islam

Sarekat Islam didirikan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Pada saat itu, Belanda hanya mengizinkan orang-orang Eropa dan Tionghoa untuk berdagang dan memiliki perusahaan di Indonesia. Hal ini membuat kaum pribumi merasa terpinggirkan dan tidak memiliki hak yang sama.

Maka dari itu, Sarekat Islam didirikan untuk memperjuangkan hak-hak kaum pribumi. Organisasi ini juga bertujuan untuk membantu masyarakat dalam berbagai hal, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Tokoh Utusan PKI di Sarekat Islam

Sekitar tahun 1920-an, Partai Komunis Indonesia atau PKI mulai memperluas pengaruhnya di Indonesia. PKI juga mencoba mendekati Sarekat Islam dengan mengirimkan utusan-utusan mereka ke dalam organisasi tersebut.

Salah satu tokoh utusan PKI yang berhasil menyusup ke dalam Sarekat Islam adalah Alimin. Alimin adalah seorang aktivis PKI yang juga menjadi anggota SI. Ia berhasil mendapatkan kepercayaan dari para pimpinan SI dan menjadi salah satu pengurus organisasi tersebut.

Baca Juga:  Apa yang Dimaksud Cerpen: Pengertian dan Unsur-Unsurnya

Alimin memanfaatkan jabatannya di SI untuk mempengaruhi kebijakan organisasi tersebut. Ia juga mencoba memperkenalkan ideologi komunis kepada anggota SI. Namun, upayanya tidak berhasil karena mayoritas anggota SI masih memegang teguh prinsip Islam dan nasionalisme.

Perpecahan dalam Sarekat Islam

Pada tahun 1921, terjadi perpecahan dalam Sarekat Islam. Perpecahan ini disebabkan oleh perbedaan pandangan antara kelompok moderat dan radikal dalam organisasi tersebut. Kelompok moderat ingin menjalin kerja sama dengan pemerintah dan menjaga hubungan baik dengan Belanda, sedangkan kelompok radikal ingin mengusir Belanda dari Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan.

Alimin memanfaatkan perpecahan ini untuk memperkuat posisinya di SI. Ia bergabung dengan kelompok radikal dan mencoba mempengaruhi kebijakan organisasi tersebut. Namun, usahanya tidak berhasil karena kelompok moderat berhasil memenangkan perselisihan dalam SI.

Akhir Kehidupan Alimin

Setelah kekalahan dalam perselisihan di SI, Alimin meninggalkan organisasi tersebut dan fokus pada kegiatan PKI. Ia menjadi salah satu tokoh penting dalam PKI dan berhasil memperluas pengaruhnya di Indonesia.

Namun, pada tahun 1965, terjadi peristiwa G30S/PKI yang mengguncang Indonesia. Alimin ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Orde Baru karena dianggap terlibat dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga:  Perhatikan gambar berikut. Bagian yang berperan dalam

Kesimpulan

Sarekat Islam adalah organisasi politik yang didirikan untuk memperjuangkan hak-hak kaum pribumi Indonesia. Namun, pada tahun 1920-an, PKI mencoba menyusup ke dalam organisasi tersebut dan berhasil menempatkan salah satu utusan mereka sebagai pengurus SI.

Alimin adalah tokoh utusan PKI yang berhasil menyusup ke dalam Sarekat Islam. Ia mencoba mempengaruhi kebijakan organisasi tersebut dengan memperkenalkan ideologi komunis. Namun, upayanya tidak berhasil karena mayoritas anggota SI masih memegang teguh prinsip Islam dan nasionalisme.

Setelah perpecahan dalam SI, Alimin meninggalkan organisasi tersebut dan fokus pada kegiatan PKI. Namun, ia akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Orde Baru karena dianggap terlibat dalam peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *