Perubahan kurikulum adalah hal yang sering terjadi di dunia pendidikan. Setiap beberapa tahun sekali, pemerintah mengeluarkan kurikulum baru yang bertujuan untuk memperbarui, mengembangkan, dan memperbaiki kurikulum yang sedang berjalan. Perubahan kurikulum pada dasarnya adalah upaya pengembangan pendidikan oleh pemerintah.
Namun, perubahan kurikulum tidak selalu berjalan mulus dan mendapat sambutan positif dari semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Ada berbagai tantangan dan hambatan yang muncul ketika perubahan kurikulum dilaksanakan. Misalnya, kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang memadai bagi guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Kurangnya ketersediaan dan kualitas buku teks, alat peraga, dan sumber belajar lainnya. Kurangnya kesiapan dan kompetensi guru untuk mengimplementasikan kurikulum baru. Kurangnya dukungan dan partisipasi dari orang tua dan masyarakat. Kurangnya evaluasi dan monitoring yang efektif terhadap pelaksanaan kurikulum baru.
Lalu, bagaimana bapak/ibu menyikapi perubahan kurikulum yang terjadi? Apakah bapak/ibu merasa terbebani, bingung, atau bahkan menolak perubahan kurikulum? Ataukah bapak/ibu merasa antusias, bersemangat, dan mendukung perubahan kurikulum? Apa yang bapak/ibu lakukan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum?
Berikut adalah beberapa tips yang bisa bapak/ibu lakukan untuk menyikapi perubahan kurikulum secara positif dan produktif:
- Membuka diri dan bersikap fleksibel terhadap perubahan kurikulum. Bapak/ibu harus menyadari bahwa perubahan kurikulum adalah hal yang wajar dan perlu dalam dunia pendidikan. Bapak/ibu harus bersedia untuk belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan kurikulum baru.
- Mencari informasi dan mempelajari kurikulum baru secara mendalam. Bapak/ibu harus mencari sumber informasi yang valid dan terpercaya tentang kurikulum baru, seperti dari website resmi Kemendikbud Ristek, buku pedoman, atau media sosial resmi. Bapak/ibu harus mempelajari tujuan, isi, metode, dan evaluasi kurikulum baru secara komprehensif.
- Mengikuti pelatihan dan bimbingan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga lain yang berkompeten. Bapak/ibu harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengimplementasikan kurikulum baru. Bapak/ibu harus aktif bertanya, berdiskusi, dan berbagi pengalaman dengan narasumber, fasilitator, atau peserta lainnya.
- Berkolaborasi dan berkomunikasi dengan guru lain, siswa, orang tua, dan masyarakat. Bapak/ibu harus menjalin kerjasama dan koordinasi yang baik dengan guru lain dalam tim pengembang kurikulum di sekolah. Bapak/ibu harus memberikan informasi dan pemahaman yang jelas kepada siswa tentang kurikulum baru dan harapan yang diinginkan. Bapak/ibu harus melibatkan dan mengajak orang tua dan masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pelaksanaan kurikulum baru.
- Mengevaluasi dan memonitor proses dan hasil pembelajaran dengan kurikulum baru. Bapak/ibu harus melakukan refleksi dan introspeksi secara berkala tentang kekuatan dan kelemahan dalam mengimplementasikan kurikulum baru. Bapak/ibu harus mengukur dan menilai pencapaian kompetensi siswa dengan menggunakan instrumen yang sesuai dengan kurikulum baru. Bapak/ibu harus memberikan umpan balik yang konstruktif dan motivasional kepada siswa, orang tua, dan masyarakat tentang perkembangan pembelajaran dengan kurikulum baru.
Demikianlah beberapa tips yang bisa bapak/ibu lakukan untuk menyikapi perubahan kurikulum secara positif dan produktif. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!