Tekanan Darah Terdiri dari Sistol dan Diastol: Jelaskan Apa yang Dimaksud Sistol dan Diastol

Tekanan Darah Terdiri dari Sistol dan Diastol: Jelaskan Apa yang Dimaksud Sistol dan Diastol

Posted on

Tekanan darah adalah ukuran dari seberapa kuatnya jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah dinyatakan dalam satuan milimeter merkuri (mmHg) dan terdiri dari dua nilai, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Apa itu tekanan darah sistolik dan diastolik? Bagaimana cara mengukurnya? Dan apa artinya bagi kesehatan kita? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Tekanan darah sistolik adalah tekanan tertinggi yang dicapai saat jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan darah sistolik normal pada orang dewasa berkisar antara 90-120 mmHg. Jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg, maka seseorang dianggap mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan komplikasi lainnya.

Tekanan darah diastolik adalah tekanan terendah yang dicapai saat jantung beristirahat atau rileks antara dua kontraksi. Saat jantung rileks, darah mengalir masuk ke jantung melalui pembuluh darah yang disebut vena. Tekanan darah diastolik normal pada orang dewasa berkisar antara 60-80 mmHg. Jika tekanan darah diastolik kurang dari 60 mmHg, maka seseorang dianggap mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah. Hipotensi dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, penglihatan kabur, dan bahkan pingsan.

Baca Juga:  Teknik Pull Push dan Recovery dalam Renang: Apa Itu dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Cara Mengukur Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Tekanan darah sistolik dan diastolik dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut sfigmomanometer atau tensimeter. Alat ini terdiri dari sebuah manset yang diletakkan di lengan atas, sebuah selang yang terhubung dengan sebuah pompa udara, dan sebuah meteran yang menunjukkan nilai tekanan darah dalam mmHg.

Cara mengukur tekanan darah dengan sfigmomanometer adalah sebagai berikut:

  1. Duduklah dengan tenang dan santai di kursi yang nyaman. Pastikan lengan Anda tidak tertekuk atau tertutup pakaian.
  2. Letakkan manset di lengan atas Anda, sekitar 2-3 cm di atas siku. Pastikan manset tidak terlalu ketat atau terlalu longgar.
  3. Tempelkan stetoskop (alat untuk mendengarkan bunyi jantung) di bawah manset, tepat di atas arteri brakialis (pembuluh darah besar yang berada di lengan atas).
  4. Pompa udara ke dalam manset sampai tekanan mencapai sekitar 180 mmHg atau sampai Anda tidak mendengar bunyi denyut nadi lagi.
  5. Perlahan-lahan buka katup pada selang untuk mengeluarkan udara dari manset. Perhatikan meteran dan stetoskop secara bersamaan.
  6. Catat angka pertama yang muncul saat Anda mulai mendengar bunyi denyut nadi yang kuat dan jelas. Angka ini adalah tekanan darah sistolik Anda.
  7. Lanjutkan mengeluarkan udara dari manset sampai Anda tidak mendengar bunyi denyut nadi lagi. Catat angka terakhir yang muncul saat bunyi denyut nadi menghilang. Angka ini adalah tekanan darah diastolik Anda.
  8. Lepaskan manset dari lengan Anda dan ulangi pengukuran di lengan yang lain untuk membandingkan hasilnya.
Baca Juga:  Janji Kemerdekaan Jepang kepada Indonesia: Latar Belakang dan Tujuan

Pentingnya Mengetahui Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik adalah penting untuk memantau kesehatan jantung dan pembuluh darah kita. Tekanan darah yang normal menunjukkan bahwa jantung dan pembuluh darah bekerja dengan baik dan dapat menyuplai darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Tekanan darah yang abnormal, baik tinggi maupun rendah, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, menyebabkan penyempitan atau penyumbatan, dan meningkatkan beban kerja jantung. Tekanan darah rendah dapat mengurangi aliran darah ke organ-organ vital, menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi, dan mengganggu fungsi tubuh.

Oleh karena itu, kita perlu rutin memeriksakan tekanan darah kita, setidaknya sekali setahun atau sesuai anjuran dokter. Jika tekanan darah kita tidak normal, kita perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Selain itu, kita juga perlu menjaga gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, menghindari stres, merokok, dan alkohol, serta mengontrol berat badan ideal.

Demikianlah penjelasan tentang tekanan darah terdiri dari sistol dan diastol. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *