Tehnik atau Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Olahraga Tolak Peluru

Tehnik atau Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Olahraga Tolak Peluru

Posted on

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam kategori lempar. Dalam tolak peluru, atlet harus menempatkan bola besi bulat sejauh mungkin ke arah sasaran. Untuk mencapai hasil yang optimal, atlet harus memahami teknik dasar tolak peluru, termasuk tehnik atau cara memegang peluru yang benar.

Mengapa Cara Memegang Peluru Penting?

Cara memegang peluru yang benar sangat mempengaruhi kualitas tolakan dan jarak yang dicapai oleh atlet. Jika cara memegang peluru salah, maka peluru bisa terlepas dari tangan atlet sebelum waktunya atau tidak memiliki arah dan kecepatan yang tepat saat ditolak.

Selain itu, cara memegang peluru yang benar juga dapat mencegah cedera pada tangan, pergelangan tangan, siku, bahu, atau leher atlet. Cedera bisa terjadi jika peluru menimbulkan tekanan berlebihan pada bagian-bagian tubuh tersebut atau jika gerakan tolakan tidak dilakukan dengan lancar dan harmonis.

Tehnik atau Cara Memegang Peluru yang Benar

Menurut laman Everything Track and Field, ada tiga tehnik atau cara memegang peluru yang benar dalam tolak peluru, yaitu:

  • Teknik memegang peluru dengan jari-jari renggang. Teknik ini digunakan oleh atlet yang memiliki jari-jari pendek dan kuat. Cara memegang peluru dengan tehnik ini adalah dengan meletakkan peluru di pangkal jari-jari tangan dan menjaga jarak antara jari-jari agar tidak saling menempel. Jari kelingking ditekuk dan diletakkan di samping belakang peluru sebagai penopang. Ibu jari juga berfungsi sebagai penopang peluru di sisi lainnya. Peluru tidak boleh menyentuh telapak tangan atau bagian dalam jari-jari.
  • Teknik memegang peluru dengan jari-jari agak rapat. Teknik ini digunakan oleh atlet yang memiliki jari-jari panjang dan ramping. Cara memegang peluru dengan tehnik ini adalah dengan meletakkan peluru di pangkal jari-jari tangan dan merapatkan jarak antara jari-jari agar saling menempel. Jari kelingking diletakkan di samping belakang peluru secara menyamping sebagai penopang. Ibu jari juga berfungsi sebagai penopang peluru di sisi lainnya. Peluru tidak boleh menyentuh telapak tangan atau bagian dalam jari-jari.
  • Teknik memegang peluru dengan jari-jari agak renggang. Teknik ini digunakan oleh atlet yang memiliki jari-jari panjang dan kuat. Cara memegang peluru dengan tehnik ini adalah dengan meletakkan peluru di pangkal jari-jari tangan dan menjaga jarak antara jari-jari agar agak renggang. Jari kelingking ditekuk dan diletakkan di samping peluru sebagai penopang. Ibu jari juga berfungsi sebagai penopang peluru di sisi lainnya. Peluru tidak boleh menyentuh telapak tangan atau bagian dalam jari-jari.
Baca Juga:  Tolak Peluru: Sejarah, Peraturan, dan Istilah Internasional

Titik Berat Peluru Diletakan Pada

Setelah memegang peluru dengan salah satu tehnik di atas, atlet harus meletakkan peluru pada bahu dan leher bagian samping yang sesuai dengan tangan yang digunakan untuk menolak peluru. Titik berat peluru harus diletakan pada telapak tangan atlet, bukan pada jari-jari. Hal ini karena tolak peluru berbeda dengan lempar peluru, yang menggunakan jari-jari sebagai titik tumpu dan pelepas kekuatan. Dalam tolak peluru, titik tumpu dan pelepas kekuatan ada di telapak tangan, sedangkan sumber kekuatan ada di lengan dan sendi bahu.

Dengan meletakkan titik berat peluru pada telapak tangan, atlet dapat mengontrol arah dan kecepatan tolakan dengan lebih baik. Selain itu, atlet juga dapat menghindari cedera pada jari-jari atau pergelangan tangan yang bisa terjadi jika peluru menekan bagian-bagian tersebut dengan keras.

Kesimpulan

Tehnik atau cara memegang peluru yang benar dalam tolak peluru adalah dengan meletakkan peluru di pangkal jari-jari tangan dan menggunakan jari kelingking dan ibu jari sebagai penopang peluru. Ada tiga tehnik memegang peluru yang berbeda, yaitu dengan jari-jari renggang, agak rapat, atau agak renggang, tergantung pada bentuk dan kekuatan jari-jari atlet. Titik berat peluru harus diletakan pada telapak tangan, bukan pada jari-jari, agar tolakan lebih optimal dan mencegah cedera.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *