Stratifikasi Sosial Terbuka dan Tertutup: Perbedaan dan Contohnya dalam Masyarakat

Stratifikasi Sosial Terbuka dan Tertutup: Perbedaan dan Contohnya dalam Masyarakat

Posted on

Stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial berdasarkan kriteria tertentu seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan status sosial. Dalam stratifikasi sosial, terdapat dua jenis stratifikasi, yaitu stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Keduanya memiliki perbedaan dan contohnya dalam masyarakat.

Stratifikasi Sosial Terbuka

Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi sosial di mana seseorang dapat berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Hal ini terjadi karena kesempatan yang tersedia untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan, serta mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik.

Contoh dari stratifikasi sosial terbuka adalah sistem pendidikan di Indonesia. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Dengan memiliki pendidikan yang lebih tinggi, seseorang dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi.

Sistem meritokrasi juga merupakan contoh dari stratifikasi sosial terbuka. Sistem ini memberikan kesempatan bagi siapa saja yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk meraih posisi yang lebih tinggi dalam masyarakat.

Baca Juga:  Bahasa Indonesianya "I Have a Crush on You"

Stratifikasi sosial terbuka juga dapat dilihat dalam masyarakat yang menganut sistem demokrasi. Dalam sistem demokrasi, setiap orang memiliki hak yang sama untuk memilih pemimpin yang dianggap dapat mewakili kepentingan masyarakat.

Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi sosial tertutup adalah sistem stratifikasi sosial di mana seseorang tidak dapat berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Hal ini terjadi karena adanya batasan-batasan yang menghalangi seseorang untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain.

Contoh dari stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta di India. Setiap orang dilahirkan ke dalam kasta yang sama dengan orang tuanya dan tidak dapat berpindah ke kasta yang lebih tinggi atau lebih rendah. Hal ini terjadi karena adanya batasan-batasan yang kuat antara kasta-kasta tersebut.

Sistem feodalisme juga merupakan contoh dari stratifikasi sosial tertutup. Dalam sistem ini, seseorang dilahirkan ke dalam keluarga bangsawan atau petani dan tidak dapat berpindah ke kelompok sosial yang berbeda.

Sistem monarki juga merupakan contoh dari stratifikasi sosial tertutup. Dalam sistem ini, seseorang dilahirkan ke dalam keluarga kerajaan dan tidak dapat berpindah ke kelompok sosial yang berbeda.

Baca Juga:  Mengapa Pembagian CV Menggunakan Sistem Fase Bukan Kelas?

Perbedaan Antara Stratifikasi Sosial Terbuka dan Tertutup

Perbedaan utama antara stratifikasi sosial terbuka dan tertutup adalah kesempatan untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain. Pada stratifikasi sosial terbuka, seseorang memiliki kesempatan untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sedangkan pada stratifikasi sosial tertutup, seseorang tidak memiliki kesempatan untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain.

Selain itu, pada stratifikasi sosial terbuka, keberhasilan seseorang didasarkan pada kemampuan dan keterampilannya. Sedangkan pada stratifikasi sosial tertutup, keberhasilan seseorang didasarkan pada posisi kelahirannya.

Di dalam stratifikasi sosial terbuka, terdapat kesempatan yang lebih besar untuk mencapai mobilitas sosial, yaitu kemampuan untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain. Sedangkan dalam stratifikasi sosial tertutup, mobilitas sosial sangat terbatas.

Contoh dalam Masyarakat

Contoh lain dari stratifikasi sosial terbuka adalah sistem meritokrasi dalam dunia kerja. Dalam sistem ini, seseorang dapat memperoleh promosi dan menduduki posisi yang lebih tinggi dalam perusahaan jika ia memiliki kemampuan dan kinerja yang baik.

Contoh lain dari stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kelas sosial dalam masyarakat Inggris. Kelas sosial ditentukan oleh pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan orang tua. Anak-anak dari keluarga kelas bawah akan cenderung memiliki kelas sosial yang sama dengan orang tua mereka.

Baca Juga:  Arti Kata Hontou ni dalam Bahasa Jepang Apa?

Di Indonesia, terdapat beberapa contoh dari stratifikasi sosial tertutup, seperti sistem kasta di Bali dan masyarakat adat di Papua. Sistem kasta di Bali membagi masyarakat menjadi empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Wesia, dan Sudra. Seseorang tidak dapat berpindah dari satu kasta ke kasta yang lain.

Demikianlah penjelasan mengenai stratifikasi sosial terbuka dan tertutup beserta perbedaan dan contohnya dalam masyarakat. Penting untuk memahami kedua jenis stratifikasi sosial ini agar kita dapat memahami bagaimana masyarakat dibagi menjadi lapisan-lapisan sosial dan bagaimana kesempatan untuk berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain.

Terima kasih telah membaca artikel ini.

Pos Terkait: