Stratifikasi Sosial Terbuka dan Tertutup: Perbedaan dan Contohnya dalam Masyarakat

Stratifikasi Sosial Terbuka dan Tertutup: Perbedaan dan Contohnya dalam Masyarakat

Posted on
Stratifikasi Sosial Terbuka dan Tertutup: Perbedaan dan Contohnya dalam Masyarakat

 

Berikut akan saya tunjukkan perbedaan stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial tertutup:

Stratifikasi sosial terbuka Stratifikasi sosial tertutup
Memungkinkan perpindahan status sosial Tidak memungkinkan perpindahan status sosial
Memiliki kesempatan untuk melakukan mobilitas vertikal Tidak Memiliki kesempatan untuk melakukan mobilitas vertikal
Status sosial ditentukan oleh faktor-faktor seperti kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan Status sosial ditentukan oleh faktor-faktor seperti keturunan, ras, agama, atau kasta
Contoh: sistem kelas Contoh: sistem kasta

Stratifikasi sosial merujuk pada pembagian masyarakat ke dalam lapisan-lapisan berdasarkan status sosial individu. Terdapat dua jenis stratifikasi sosial utama, yaitu stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial tertutup. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kedua jenis stratifikasi sosial ini beserta contoh-contohnya.

Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem lapisan sosial di mana individu memiliki kesempatan untuk berpindah status sosial, baik naik ke strata yang lebih tinggi maupun turun ke strata yang lebih rendah. Dalam stratifikasi sosial terbuka, mobilitas vertikal dapat terjadi berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Contoh yang paling umum dari stratifikasi sosial terbuka adalah sistem kelas dalam masyarakat modern.

Dalam sistem kelas, seseorang dapat naik atau turun kelas melalui pendidikan, pekerjaan, atau usaha. Misalnya, seseorang yang dilahirkan dalam keluarga dengan status sosial rendah memiliki kesempatan untuk meningkatkan statusnya melalui pendidikan yang baik, memperoleh pekerjaan yang prestisius, atau membangun usaha yang sukses. Sebaliknya, individu yang berasal dari latar belakang yang lebih tinggi juga dapat mengalami penurunan status sosial jika mereka gagal dalam upaya mereka atau mengalami kegagalan dalam kehidupan mereka.

Baca Juga:  Dampak HIV pada Sistem Kekebalan Tubuh dan Risiko Kematian Akibat Flu

Di sisi lain, stratifikasi sosial tertutup adalah sistem lapisan sosial di mana individu tidak memiliki kesempatan untuk berpindah ke strata yang lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam stratifikasi sosial tertutup, mobilitas vertikal terbatas, dan individu hanya dapat mengalami mobilitas horizontal, yaitu perpindahan ke strata yang setara. Faktor-faktor yang menentukan status sosial dalam stratifikasi sosial tertutup meliputi keturunan, ras, agama, atau kasta.

Contoh yang terkenal dari stratifikasi sosial tertutup adalah sistem kasta di India. Dalam sistem ini, seseorang menentukan status sosialnya sejak lahir dan tidak dapat mengubahnya sepanjang hidupnya. Status kasta ditentukan oleh kelahiran, dan anggota kasta tertentu harus mengikuti pekerjaan dan kegiatan yang telah ditetapkan untuk kasta mereka. Upaya untuk mengubah status kasta atau menikahi seseorang di luar kasta mereka dianggap sebagai pelanggaran terhadap aturan sosial yang ketat.

Perbedaan mendasar antara stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial tertutup terletak pada kesempatan mobilitas vertikal. Stratifikasi sosial terbuka memberikan kesempatan kepada individu untuk berpindah ke strata yang berbeda berdasarkan usaha, prestasi, atau faktor-faktor lainnya. Di sisi lain, stratifikasi sosial tertutup membatasi mobilitas vertikal, dan individu hanya dapat bergerak secara horizontal dalam strata yang setara.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *