Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, menilai, merefleksikan, dan terlibat dengan teks tertulis untuk mencapai tujuan pribadi dan sosial, mengembangkan pengetahuan dan potensi diri, serta berpartisipasi dalam masyarakat. Literasi sangat penting bagi murid di SMP/SMA karena dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif yang dibutuhkan di abad 21.
Namun, literasi tidak akan berkembang dengan sendirinya tanpa adanya dukungan dari lingkungan sekitar, terutama sekolah. Sekolah memiliki peran strategis dalam menciptakan budaya literasi yang positif dan menumbuhkan minat baca dan menulis murid. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan strategi literasi di kelas yang efektif dan menyenangkan untuk menunjang kompetensi literasi murid.
Strategi Literasi Apa yang Pernah Anda Lakukan di Kelas?
Strategi literasi adalah cara-cara yang digunakan guru untuk mengintegrasikan kegiatan baca dan tulis dalam pembelajaran di kelas. Strategi literasi dapat berupa kegiatan sebelum, selama, atau sesudah membaca atau menulis. Beberapa contoh strategi literasi yang dapat dilakukan di kelas adalah:
- Membaca atau menulis selama 15 menit sebelum atau sesudah mata pelajaran dimulai. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu atau berkelompok dengan menggunakan bahan bacaan atau tulisan yang sesuai dengan minat dan tingkat kemampuan murid. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan frekuensi dan durasi membaca atau menulis murid serta membangun kebiasaan dan kesadaran literasi.
- Menggunakan teks autentik sebagai sumber belajar. Teks autentik adalah teks yang ditulis oleh penulis asli untuk tujuan komunikasi nyata, bukan untuk tujuan pembelajaran. Contoh teks autentik adalah artikel berita, majalah, buku cerita, puisi, lirik lagu, brosur, poster, dll. Teks autentik dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan murid dalam membaca atau menulis karena lebih relevan dengan kehidupan nyata dan konteks sosial mereka.
- Melakukan diskusi atau tanya jawab seputar teks yang dibaca atau ditulis. Kegiatan ini dapat membantu murid untuk memahami isi teks secara lebih mendalam, mengembangkan kemampuan berargumen dan menyampaikan pendapat, serta berinteraksi dengan teman sejawat. Guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menggali pemahaman literal, inferensial, evaluatif, atau kreatif murid terhadap teks.
- Memberikan umpan balik atau saran perbaikan terhadap hasil bacaan atau tulisan murid. Kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas bacaan atau tulisan murid serta memberikan apresiasi dan penghargaan atas usaha mereka. Umpan balik atau saran perbaikan dapat diberikan oleh guru atau teman sejawat secara lisan atau tertulis dengan menggunakan kriteria penilaian yang jelas dan objektif.
Bagaimana Anda Dapat Memperbaiki Strategi Literasi di Kelas?
Setelah mempelajari materi ini, Anda dapat memperbaiki strategi literasi di kelas dengan cara-cara berikut:
- Menyesuaikan strategi literasi dengan tujuan pembelajaran, karakteristik murid, dan jenis teks yang digunakan. Tidak semua strategi literasi cocok untuk semua situasi pembelajaran. Anda perlu memilih strategi literasi yang paling sesuai dengan apa yang ingin Anda capai, siapa murid Anda, dan apa teks yang Anda gunakan.
- Melibatkan murid dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan literasi. Anda dapat memberdayakan murid sebagai subjek pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyumbangkan ide, menyampaikan pendapat, membuat keputusan, dan bertanggung jawab atas proses dan hasil pembelajaran mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan otonomi murid dalam berliterasi.
- Menciptakan lingkungan fisik dan sosial yang ramah literasi di sekolah. Anda dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk menyediakan fasilitas dan sumber daya yang mendukung kegiatan literasi di sekolah, seperti perpustakaan, sudut baca, papan pengumuman, dll. Selain itu, Anda juga dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, dan saling menghargai antara guru dan murid serta antara murid dengan murid.
Kesimpulan
Strategi literasi di kelas adalah cara-cara yang digunakan guru untuk mengintegrasikan kegiatan baca dan tulis dalam pembelajaran di kelas. Strategi literasi dapat berupa kegiatan sebelum, selama, atau sesudah membaca atau menulis. Beberapa contoh strategi literasi yang dapat dilakukan di kelas adalah membaca atau menulis selama 15 menit sebelum atau sesudah mata pelajaran dimulai; menggunakan teks autentik sebagai sumber belajar; melakukan diskusi atau tanya jawab seputar teks; dan memberikan umpan balik atau saran perbaikan terhadap hasil bacaan atau tulisan murid.
Untuk memperbaiki strategi literasi di kelas, guru perlu menyesuaikan strategi literasi dengan tujuan pembelajaran, karakteristik murid, dan jenis teks yang digunakan; melibatkan murid dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan literasi; serta menciptakan lingkungan fisik dan sosial yang ramah literasi di sekolah.
Dengan menerapkan strategi literasi di kelas secara efektif dan menyenangkan, guru dapat menunjang kompetensi literasi murid di SMP/SMA serta membantu mereka mengembangkan keterampilan abad 21.