Spermatophyta Tanpa Klorofil: Bagaimana Mereka Bertahan Hidup?

Spermatophyta Tanpa Klorofil: Bagaimana Mereka Bertahan Hidup?

Posted on

Spermatophyta adalah tanaman berbiji yang dikenal sebagai kelompok tertinggi dalam kingdom Plantae. Namun, tidak semua Spermatophyta memiliki klorofil, yang merupakan pigmen hijau yang digunakan oleh tanaman untuk melakukan fotosintesis.

Sebagai hasilnya, mereka tidak dapat membuat makanan mereka sendiri seperti tanaman berdaun hijau, dan harus mencari cara lain untuk bertahan hidup. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil dapat bertahan hidup.

Sebelum masuk ke detail, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Spermatophyta tanpa klorofil. Tanaman tanpa klorofil ini disebut sebagai “parasit akar” atau “tanaman saprofit”.

Mereka hidup dengan mengambil nutrisi dari tanaman lain atau bahan organik yang membusuk. Beberapa contoh tanaman yang termasuk dalam kategori ini adalah Rafflesia arnoldii, Cuscuta spp, dan Monotropa uniflora.

Salah satu cara Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil bertahan hidup adalah dengan mengambil nutrisi dari tanaman lain.

Mereka mengambil nutrisi dari tanaman inang mereka dengan menembus akar atau batang tanaman inang dan mengekstrak nutrisi dari jaringan mereka. Contoh tanaman parasit akar adalah Cuscuta spp., yang dikenal sebagai “benalu.

Tanaman ini memiliki akar kecil yang tidak dapat menyerap nutrisi dari tanah. Sebaliknya, mereka menempel pada batang tanaman inang dan mengekstrak nutrisi dari jaringan mereka.

Baca Juga:  Cara Mudah Memahami Proses Pembentukan Urine di Dalam Ginjal (Isilah Tabel Berikut Ini)

Meskipun Cuscuta spp. tidak memiliki klorofil, mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena mereka dapat mengambil nutrisi yang dibutuhkan dari tanaman inang mereka.

Selain itu, ada juga Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil dan bergantung pada bahan organik yang membusuk untuk bertahan hidup.

Tanaman saprofit adalah contoh yang baik dari Spermatophyta seperti itu. Tanaman ini hidup di lingkungan dengan kadar nutrisi yang rendah dan tidak dapat melakukan fotosintesis karena kurangnya klorofil.

Sebaliknya, mereka mendapatkan nutrisi dari bahan organik yang membusuk di dalam tanah atau daun yang jatuh.

Tanaman saprofit seperti Monotropa uniflora sering ditemukan di hutan dan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik meskipun mereka tidak memiliki klorofil.

Jadi, bagaimana cara spermatophyta yang tidak memiliki klorofil dapat bertahan hidup? Meskipun Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil dapat bertahan hidup dengan mengambil nutrisi dari tanaman inang atau bahan organik yang membusuk. Meskipun mereka tidak dapat melakukan fotosintesis, mereka masih dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam kondisi yang sesuai.

Kehadiran Spermatophyta tanpa klorofil di alam merupakan bukti bahwa alam memiliki cara unik untuk mempertahankan kehidupan.

Pos Terkait:
Baca Juga:  Dampak Pendudukan Jepang di Bidang Pemerintahan di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *