Sikap Apakah yang Patut Diteladani dari Kisah Kaum Anshar? Berikan Contohnya!

Sikap Apakah yang Patut Diteladani dari Kisah Kaum Anshar? Berikan Contohnya!

Posted on

Kaum Anshar adalah sebutan bagi penduduk Madinah yang telah beriman dan membantu kaum Muhajirin yang berhijrah dari Makkah. Kaum Anshar memiliki peran penting dalam perjuangan dakwah Rasulullah SAW dan Islam. Al-Quran sendiri telah memuji sikap mereka yang sangat mulia dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sikap apa sajakah yang patut diteladani dari kisah kaum Anshar? Berikut ini adalah beberapa contohnya:

1. Ikhlas dan Cinta kepada Kaum Muhajirin

Kaum Anshar menunjukkan sikap ikhlas dan cinta kepada kaum Muhajirin yang datang ke Madinah tanpa membawa apa-apa. Mereka menyambut mereka dengan hangat dan memberikan bantuan berupa harta, rumah, tanah, dan lain-lain. Mereka tidak merasa iri atau benci kepada kaum Muhajirin, bahkan mengutamakan mereka daripada diri sendiri.

Contoh sikap ini dapat kita tiru dalam kehidupan sehari-hari dengan membantu sesama Muslim yang membutuhkan, terutama mereka yang mengalami kesulitan atau musibah. Kita harus bersikap lapang dada dan tidak mengharapkan balasan dari mereka, melainkan hanya mengharapkan ridha Allah SWT.

Baca Juga:  Meningkatkan Sikap Positif dalam Mengatasi Masalah

2. Setia dan Taat kepada Rasulullah SAW

Kaum Anshar juga menunjukkan sikap setia dan taat kepada Rasulullah SAW sebagai pemimpin dan utusan Allah. Mereka selalu mendukung dan membela beliau dalam berbagai situasi, baik dalam damai maupun perang. Mereka tidak pernah ragu atau menolak perintah beliau, bahkan rela mengorbankan jiwa dan raga demi beliau.

Contoh sikap ini dapat kita tiru dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam segala hal, baik perkataan, perbuatan, maupun akhlak. Kita harus mencintai beliau lebih dari diri kita sendiri dan menghormati beliau sebagai teladan terbaik bagi umat manusia.

3. Bersatu dan Bersaudara dalam Islam

Kaum Anshar juga menunjukkan sikap bersatu dan bersaudara dalam Islam. Mereka tidak membeda-bedakan antara kaum Muhajirin dan Anshar, melainkan menganggap mereka sebagai saudara seiman. Mereka saling tolong-menolong, bahu-membahu, dan berkasih-sayang dalam kebaikan. Mereka tidak berselisih atau bermusuhan, melainkan menjaga persatuan dan ukhuwah.

Contoh sikap ini dapat kita tiru dengan menjalin hubungan baik dengan sesama Muslim, tanpa memandang suku, ras, warna kulit, atau status sosial. Kita harus saling menghargai, menghormati, dan menyayangi sesama Muslim, serta menjauhi fitnah, permusuhan, dan permusuhan.

Baca Juga:  Hukum Bacaan Idzhar dalam Tajwid: Nun Sukun/Tanwin Bertemu Huruf Idzhar

Demikianlah beberapa sikap yang patut diteladani dari kisah kaum Anshar. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah mereka yang luar biasa ini. Amin.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *