Siapa Kak Kwartir Nasional Pertama di Indonesia?

Siapa Kak Kwartir Nasional Pertama di Indonesia?

Posted on

Kak Kwartir Nasional (Kwarnas) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut ketua atau pimpinan tertinggi Gerakan Pramuka Nasional. Jabatan ini sangat penting dan strategis dalam mengelola dan membina Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia. Lalu, siapakah sosok yang pertama kali menjabat sebagai Kak Kwarnas?

Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Jawabannya adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, raja Kesultanan Yogyakarta yang juga tokoh nasional dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah Kak Kwarnas pertama yang ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1961. Beliau juga merupakan pendiri Gerakan Pramuka bersama dengan Presiden Soekarno dan beberapa tokoh lainnya.

Sri Sultan Hamengku Buwono IX memiliki peran besar dalam mengembangkan Gerakan Pramuka di Indonesia. Beliau menetapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan tujuan dan cita-cita Gerakan Pramuka, yaitu membentuk karakter bangsa yang berjiwa Pancasila, berbudi pekerti luhur, berwawasan luas, dan berdaya guna. Beliau juga mengadakan hubungan dan kerjasama dengan pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dan organisasi pramuka internasional.

Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat sebagai Kak Kwarnas selama empat periode (1961-1974), yang merupakan periode terbanyak dan terlama kedua dalam sejarah Gerakan Pramuka. Beliau meninggal dunia pada tahun 1988 dan dimakamkan di Imogiri, Yogyakarta. Beliau dikenang sebagai salah satu tokoh terbaik dan terbesar dalam Gerakan Pramuka Indonesia.

Baca Juga:  Mengapa Nabi Ibrahim AS Tidak Berhasil Mengajak Ayahnya Beriman kepada Allah SWT?

Kesimpulan

Kak Kwartir Nasional Pertama di Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, raja Kesultanan Yogyakarta yang juga tokoh nasional dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah pendiri Gerakan Pramuka dan menjabat sebagai Kak Kwarnas selama empat periode (1961-1974). Beliau memiliki peran besar dalam mengembangkan Gerakan Pramuka di Indonesia dengan menetapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan tujuan dan cita-cita Gerakan Pramuka, serta mengadakan hubungan dan kerjasama dengan berbagai pihak.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *