Setelah Kupu Kupu Menolong Semut Apakah yang Diucapkan oleh Semut kepada Kupu Kupu

Setelah Kupu Kupu Menolong Semut Apakah yang Diucapkan oleh Semut kepada Kupu Kupu

Posted on

Kupu-kupu dan semut adalah dua makhluk hidup yang berbeda. Kupu-kupu memiliki sayap yang indah dan bisa terbang bebas di udara. Semut memiliki tubuh yang kecil dan kuat, serta bisa berjalan di tanah dengan cepat. Meskipun berbeda, keduanya bisa saling menolong dan bersahabat.

Pada suatu hari yang cerah, ada seekor semut yang sedang berjalan-jalan di kebun sekolah. Ia sangat senang melihat bunga-bunga yang berwarna-warni dan binatang-binatang yang lucu. Ia juga suka menyapa teman-temannya yang lain.

Namun, ketika ia melihat sebuah kepompong yang menggantung di ranting, ia merasa kasihan dan mengejeknya. Ia berkata, “Hai kepompong, alangkah buruk nasibmu. Kamu hanya bisa terdiam dan tergantung di situ. Ayo jalan-jalan, lihat kebun sekolah yang luas dan indah ini. Bagaimana nasibmu bila ranting itu patah?”

Kepompong itu tidak menjawab apa-apa. Ia hanya diam dan sabar menunggu saatnya untuk berubah menjadi kupu-kupu.

Beberapa hari kemudian, hujan turun dengan derasnya. Kebun sekolah menjadi basah dan berlumpur. Semut yang sedang berjalan-jalan tidak hati-hati dan tergelincir ke dalam genangan air. Ia merasa ketakutan dan berteriak minta tolong.

“Tolong…tolong…aku mau tenggelam! Siapa yang bisa menolongku?”

Baca Juga:  Mengapa Berita Proklamasi Tidak Diterima Secara Bersamaan di Seluruh Wilayah Indonesia?

Tiba-tiba, ia melihat seekor kupu-kupu terbang di atasnya. Kupu-kupu itu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.

“Semut, peganglah erat-erat ranting itu. Aku akan mengangkatmu ke tempat yang kering,” kata kupu-kupu itu dengan ramah.

Semut pun segera memegang ranting itu dengan kuat. Kupu-kupu itu mengangkat ranting itu dengan sayapnya dan menurunkannya di tempat yang aman.

“Terima kasih banyak, kupu-kupu. Kamu telah menyelamatkan nyawaku,” ucap semut dengan haru.

“Kamu tahu siapa aku?” tanya kupu-kupu itu.

“Siapa?” tanya semut bingung.

“Aku adalah kepompong yang pernah kamu ejek beberapa hari lalu,” jawab kupu-kupu itu.

Semut terkejut mendengar jawaban itu. Ia merasa malu dan menyesal telah mengejek kepompong yang sekarang telah berubah menjadi kupu-kupu.

“Maafkan aku, kupu-kupu. Aku tidak tahu kalau kamu adalah kepompong yang akan menjadi kupu-kupu yang cantik. Aku tidak akan menghina siapa pun lagi,” janji semut dengan tulus.

“Baiklah, aku memaafkanmu. Mari kita berteman,” kata kupu-kupu dengan senyum.

Semut dan kupu-kupu pun bersalaman dan berjanji untuk selalu saling menolong dan bersahabat.

Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa kita tidak boleh menghina atau mengejek orang lain karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka di masa depan. Kita juga harus saling menolong dan bersahabat dengan semua makhluk hidup tanpa memandang perbedaan.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *