Islam adalah agama yang pertama kali masuk ke Nusantara sekitar abad ke-7 Masehi melalui jalur perdagangan. Namun, penyebaran Islam secara luas baru terjadi pada abad ke-13 Masehi dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di berbagai wilayah Nusantara, seperti Samudera Pasai, Demak, Banten, Aceh, dan lain-lain.
Penyebaran Islam di Nusantara tidak terlepas dari peran berbagai golongan yang datang dari luar maupun dari dalam Nusantara itu sendiri. Secara umum, ada empat golongan yang berperan dalam menyebarkan Islam di Nusantara, yaitu:
Golongan Mubaligh atau Guru Agama Islam
Golongan ini terdiri dari para pendakwah atau guru agama Islam yang berasal dari Arab dan Persia. Mereka datang ke Nusantara untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat setempat dengan cara yang lembut dan bijaksana. Mereka juga mengajarkan ilmu-ilmu agama dan tasawuf kepada para murid-murid mereka.
Salah satu contoh golongan ini adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim yang dikenal sebagai salah satu Wali Songo. Ia datang ke Jawa pada abad ke-14 Masehi dan menetap di Gresik. Ia menyebarkan Islam dengan cara mengajarkan pertanian, perdagangan, dan kesehatan kepada masyarakat. Ia juga membangun masjid dan pesantren di Gresik.
Golongan Pedagang
Golongan ini terdiri dari para pedagang yang berasal dari Arab, Mesir, Persia, Gujarat, dan Benggala. Mereka datang ke Nusantara untuk melakukan kegiatan perdagangan dan berbaur dengan masyarakat setempat. Mereka juga menyebarkan Islam dengan cara memberikan contoh akhlak dan perilaku yang baik sebagai seorang Muslim.
Salah satu contoh golongan ini adalah pedagang Gujarat yang datang ke Aceh pada abad ke-13 Masehi. Mereka membawa pengaruh Islam ke kerajaan Samudera Pasai yang kemudian menjadi kerajaan Islam pertama di Nusantara. Mereka juga membantu membangun masjid dan madrasah di Samudera Pasai.
Golongan Wali
Golongan ini terdiri dari para ulama atau tokoh agama Islam yang berasal dari Nusantara itu sendiri. Mereka adalah murid-murid dari golongan mubaligh atau guru agama Islam yang kemudian melanjutkan dakwah mereka di wilayah-wilayah lain. Mereka juga dikenal sebagai Wali Songo atau sembilan wali yang menyebarkan Islam di Jawa.
Salah satu contoh golongan ini adalah Sunan Kalijaga yang dikenal sebagai wali yang paling populer di kalangan rakyat. Ia menyebarkan Islam dengan cara menggunakan budaya lokal seperti wayang, gamelan, dan tembang. Ia juga membangun masjid dan pesantren di Demak dan Kadilangu.
Golongan Raja
Golongan ini terdiri dari para raja atau pemimpin kerajaan-kerajaan di Nusantara yang menganut agama Islam. Mereka memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam karena memiliki pengaruh politik dan militer yang besar. Mereka juga membangun institusi-institusi Islam seperti masjid, pesantren, dan hukum syariah di wilayah mereka.
Salah satu contoh golongan ini adalah Sultan Iskandar Muda yang merupakan raja Aceh pada abad ke-17 Masehi. Ia memperluas wilayah Aceh hingga mencapai puncak kejayaannya sebagai kerajaan maritim dan pusat perdagangan di Asia Tenggara. Ia juga memperkuat ajaran Islam di Aceh dengan mendirikan masjid-masjid besar dan mengirim utusan-utusan ke Mekkah.
Itulah empat golongan yang menyebarkan Islam di Nusantara. Dengan mengetahui sejarah penyebaran Islam ini, kita bisa lebih menghargai warisan budaya dan agama yang kita miliki saat ini.