Sebutkan 10 Kata Baku dan Tidak Baku?

Sebutkan 10 Kata Baku dan Tidak Baku?

Posted on

Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku

Kata baku adalah kata yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia dan sudah tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia.

Contoh 10 Kata Baku dan Tidak Baku

Kata Baku: makan

Kata “makan” merupakan salah satu contoh kata baku yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “makan” dalam kalimat adalah “Saya suka makan nasi goreng.”

Kata Tidak Baku: mngkin

Sebaliknya, kata “mngkin” merupakan salah satu contoh kata tidak baku yang salah dalam bahasa Indonesia. Kata ini seharusnya ditulis sebagai “mungkin”. Contoh penggunaan kata “mngkin” yang salah adalah “Mngkin besok saya tidak bisa datang.”

Kata Baku: pintar

Kata “pintar” juga merupakan contoh kata baku yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “pintar” dalam kalimat adalah “Anak saya sangat pintar dalam pelajaran matematika.”

Kata Tidak Baku: pinter

Selain itu, kata “pinter” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun kata ini tidak tercantum dalam KBBI, penggunaannya masih umum di masyarakat. Contoh penggunaan kata “pinter” dalam kalimat adalah “Dia sangat pinter dalam memecahkan masalah.”

Kata Baku: buku

Kata “buku” adalah contoh kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “buku” dalam kalimat adalah “Saya suka membaca buku.”

Baca Juga:  Lama Permainan Bola Basket Ditentukan dengan

Kata Tidak Baku: bok

Sebaliknya, kata “bok” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam bahasa gaul. Meskipun penggunaannya umum, sebaiknya kita menggunakan kata “buku” yang merupakan kata baku yang benar. Contoh penggunaan kata “bok” dalam kalimat adalah “Bok itu bagus, loh!”

Kata Baku: sepeda

Kata “sepeda” adalah contoh kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “sepeda” dalam kalimat adalah “Saya suka bersepeda di akhir pekan.”

Kata Tidak Baku: sepedah

Selain itu, kata “sepedah” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan di beberapa daerah. Meskipun penggunaannya umum, sebaiknya kita menggunakan kata “sepeda” yang merupakan kata baku yang benar. Contoh penggunaan kata “sepedah” dalam kalimat adalah “Dia suka bersepedah ke kampus setiap harinya.”

Kata Baku: rumah

Kata “rumah” adalah contoh kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “rumah” dalam kalimat adalah “Saya tinggal di sebuah rumah kecil.”

Kata Tidak Baku: ruma

Sebaliknya, kata “ruma” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam bahasa gaul. Meskipun penggunaannya umum, sebaiknya kita menggunakan kata “rumah” yang merupakan kata baku yang benar. Contoh penggunaan kata “ruma” dalam kalimat adalah “Ayo, kita main ke rumahku!”

Kata Baku: makanan

Kata “makanan” adalah contoh kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “makanan” dalam kalimat adalah “Saya suka mencicipi berbagai macam makanan.”

Kata Tidak Baku: maknan

Sebaliknya, kata “maknan” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan informal. Meskipun penggunaannya umum, sebaiknya kita menggunakan kata “makanan” yang merupakan kata baku yang benar. Contoh penggunaan kata “maknan” dalam kalimat adalah “Kemarin kita makan maknan enak di warung itu.”

Kata Baku: mobil

Kata “mobil” adalah contoh kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “mobil” dalam kalimat adalah “Saya membeli mobil baru.”

Kata Tidak Baku: mobi

Selain itu, kata “mobi” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam bahasa gaul. Meskipun penggunaannya umum, sebaiknya kita menggunakan kata “mobil” yang merupakan kata baku yang benar. Contoh penggunaan kata “mobi” dalam kalimat adalah “Mobi itu keren sekali!”

Baca Juga:  Arti Eksentris dan Rumus Eksentris adalah

Kata Baku: sekolah

Kata “sekolah” adalah contoh kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “sekolah” dalam kalimat adalah “Anak-anak sedang pergi ke sekolah.”

Kata Tidak Baku: skul

Sebaliknya, kata “skul” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan informal. Meskipun penggunaannya umum, sebaiknya kita menggunakan kata “sekolah” yang merupakan kata baku yang benar. Contoh penggunaan kata “skul” dalam kalimat adalah “Ayo, kita main ke skul dulu!”

Kata Baku: teman

Kata “teman” adalah contoh kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “teman” dalam kalimat adalah “Dia adalah teman baik saya.”

Kata Tidak Baku: tmen

Selain itu, kata “tmen” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam bahasa gaul. Meskipun penggunaannya umum, sebaiknya kita menggunakan kata “teman” yang merupakan kata baku yang benar. Contoh penggunaan kata “tmen” dalam kalimat adalah “Tmen gue datang ke pesta itu juga.”

Kata Baku: pakaian

Kata “pakaian” adalah contoh kata baku yang benar dalam bahasa Indonesia. Kata ini memiliki bentuk dan penggunaan yang disepakati secara resmi oleh bahasa Indonesia. Contoh penggunaan kata “pakaian” dalam kalimat adalah “Saya perlu membeli pakaian baru.”

Kata Tidak Baku: baju

Sebaliknya, kata “baju” merupakan contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun penggunaannya umum, sebaiknya kita menggunakan kata “pakaian” yang merupakan kata baku yang benar. Contoh penggunaan kata “baju” dalam kalimat adalah “Aku suka baju yang warnanya cerah.”

Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia

Kepentingan Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku

Penggunaan kata baku dantidak baku dalam bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam menjaga kekonsistenan dan keberlanjutan bahasa. Dengan menggunakan kata baku yang sudah disepakati oleh KBBI, kita dapat memastikan bahwa bahasa yang kita gunakan tetap sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Hal ini membantu dalam memperjelas makna dan tujuan komunikasi kita.

Penggunaan kata baku juga memberikan kejelasan dan kepastian dalam berkomunikasi. Ketika kita menggunakan kata baku, orang lain akan dengan mudah memahami apa yang kita maksudkan. Misalnya, jika kita mengatakan “Saya ingin membeli sebuah buku,” orang lain akan langsung tahu bahwa kita sedang mencari sebuah karya tulis yang terikat dalam bentuk fisik dan memiliki halaman. Jika kita menggunakan kata tidak baku seperti “Saya ingin membeli sebuah bok,” orang lain mungkin akan bingung dengan apa yang kita maksudkan.

Baca Juga:  Apa yang Dibilang sebagai Otak dan Jantung Komputer?

Selain itu, penggunaan kata baku juga membantu dalam menjaga keseragaman bahasa. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara perlu dipertahankan agar tetap konsisten dan dapat dipahami oleh semua orang. Dengan menggunakan kata baku, kita dapat meminimalisir terjadinya perbedaan penggunaan kata yang dapat menyebabkan kebingungan atau kesalahpahaman.

Namun, meskipun pentingnya penggunaan kata baku, kita juga perlu memahami bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang hidup dan selalu berkembang. Oleh karena itu, ada juga kata-kata yang pada awalnya tidak baku namun kemudian diterima dan digunakan secara luas oleh masyarakat. Contohnya adalah kata “pinter” yang awalnya tidak baku namun kini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun kata tersebut masih dianggap tidak baku dalam konteks formal, namun penggunaannya telah diterima secara umum.

Dalam penggunaan kata baku dan tidak baku, penting bagi kita untuk mempertimbangkan konteks dan situasi komunikasi. Dalam situasi formal seperti dalam penulisan resmi, penggunaan kata baku sangat dianjurkan agar pesan kita lebih jelas dan dapat dipahami oleh semua orang. Namun, dalam situasi informal atau dalam percakapan sehari-hari, penggunaan kata tidak baku mungkin lebih umum dan dapat diterima.

Selain itu, perlu diingat bahwa bahasa adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penggunaan kata baku dan tidak baku juga tergantung pada pemahaman dan kebiasaan komunikasi orang-orang di sekitar kita. Jika kita berkomunikasi dengan orang yang lebih sering menggunakan kata tidak baku, maka kita juga dapat menyesuaikan penggunaan kata tersebut agar lebih mudah dipahami oleh mereka.

Dalam penggunaan kata baku dan tidak baku, kita juga perlu memperhatikan ejaan yang benar. KBBI adalah referensi yang dapat digunakan untuk memastikan ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia. Meskipun dalam perkembangan bahasa, ada beberapa kata yang mengalami perubahan ejaan, namun tetap penting untuk menggunakan ejaan yang sesuai dengan KBBI agar terhindar dari kesalahan dan kebingungan dalam komunikasi.

Kesimpulannya, penggunaan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam menjaga kekonsistenan, kejelasan, dan keseragaman bahasa. Dengan menggunakan kata baku, kita dapat memastikan bahwa bahasa yang kita gunakan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Namun, dalam penggunaannya, kita juga perlu mempertimbangkan konteks dan situasi komunikasi serta memahami kebiasaan komunikasi orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, kita dapat menghasilkan komunikasi yang lebih efektif dan dapat dipahami oleh semua orang.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *