Rubahlah menjadi pecahan campuran 15/2 dengan caranya

Rubahlah menjadi pecahan campuran 15/2 dengan caranya

Posted on

Pendahuluan

Saat bekerja dengan pecahan, seringkali kita perlu mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran. Pecahan campuran terdiri dari bilangan bulat dan pecahan biasa, dan memberikan representasi yang lebih mudah dimengerti dalam konteks sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail cara merubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran dengan contoh perhitungan menggunakan pecahan 15/2.

Pecahan Biasa: Pengertian dan Contoh

Pertama-tama, mari kita perjelas apa itu pecahan biasa. Pecahan biasa adalah pecahan yang memiliki pembilang (angka di atas garis pecahan) dan penyebut (angka di bawah garis pecahan). Misalnya, pecahan 15/2 memiliki pembilang 15 dan penyebut 2.

Baca Juga:  Bahasa yang Digunakan dalam Puisi Cenderung Bermakna

Untuk memahami lebih lanjut, mari kita lihat contoh lain. Misalkan kita memiliki pecahan 7/3. Dalam hal ini, pembilang adalah 7 dan penyebutnya adalah 3.

Langkah-langkah untuk Merubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran

Langkah 1: Tentukan Bilangan Bulat

Langkah pertama dalam merubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran adalah menentukan bilangan bulat. Bilangan bulat ini akan menjadi bagian pecahan campuran kita.

Untuk mencari bilangan bulat, kita perlu membagi pembilang dengan penyebut. Dalam contoh kita, pecahan 15/2, kita akan membagi 15 dengan 2.

Hasil pembagian ini adalah 7. Jadi, bilangan bulat yang kita gunakan adalah 7.

Langkah 2: Tentukan Sisa Pembagian

Selanjutnya, kita perlu menentukan sisa pembagian. Sisa pembagian ini akan menjadi pecahan dalam pecahan campuran kita.

Untuk menentukan sisa pembagian, kita perlu menghitung sisa dari pembagian pembilang dengan penyebut. Dalam contoh kita, pecahan 15/2, kita akan mencari sisa pembagian dari 15 dibagi dengan 2.

Sisa pembagian dari 15 dibagi dengan 2 adalah 1. Jadi, sisa pembagian yang kita gunakan adalah 1.

Langkah 3: Tuliskan Hasil dalam Bentuk Pecahan Campuran

Setelah menentukan bilangan bulat dan sisa pembagian, langkah terakhir adalah menuliskan hasil dalam bentuk pecahan campuran.

Baca Juga:  Wukuf di Padang Arafah: Mengenal Salah Satu Rukun Haji yang Mendalam

Pecahan campuran dituliskan dalam format bilangan bulat (sisa pembagian/penyebut). Dalam contoh kita, pecahan 15/2, hasilnya adalah 7 1/2.

Contoh Perhitungan Pecahan 15/2 menjadi Pecahan Campuran

Untuk memahami langkah-langkah di atas dengan lebih baik, mari kita lihat contoh perhitungan dari pecahan 15/2 menjadi pecahan campuran.

Langkah 1: Tentukan Bilangan Bulat

15 dibagi dengan 2 = 7 (bilangan bulat)

Langkah 2: Tentukan Sisa Pembagian

Sisa pembagian 15 dibagi dengan 2 = 1

Langkah 3: Tuliskan Hasil dalam Bentuk Pecahan Campuran

Hasilnya adalah 7 1/2

Contoh Perhitungan Pecahan 7/3 menjadi Pecahan Campuran

Untuk memperkuat pemahaman kita, mari kita lihat contoh perhitungan lain dari pecahan 7/3 menjadi pecahan campuran.

Langkah 1: Tentukan Bilangan Bulat

7 dibagi dengan 3 = 2 (bilangan bulat)

Langkah 2: Tentukan Sisa Pembagian

Sisa pembagian 7 dibagi dengan 3 = 1

Langkah 3: Tuliskan Hasil dalam Bentuk Pecahan Campuran

Hasilnya adalah 2 1/3

Keuntungan Menggunakan Pecahan Campuran

Pecahan campuran memberikan representasi yang lebih mudah dimengerti dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa konteks, pecahan campuran lebih intuitif daripada pecahan biasa. Misalnya, jika kita ingin menggambarkan jumlah penuh dari sejumlah pecahan, pecahan campuran memberikan jawaban yang lebih langsung.

Sebagai contoh, jika kita memiliki 2 1/2 apel, itu berarti kita memiliki 2 apel utuh dan 1/2 apel tambahan. Pecahan campuran memudahkan kita untuk memahami jumlah secara visual.

Baca Juga:  Bagian Atom yang Bermuatan Positif adalah ... *A

Kesimpulan

Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran melibatkan langkah-langkah sederhana seperti menentukan bilangan bulat dan sisa pembagian. Dalam contoh kita, pecahan 15/2 menjadi 7 1/2 dan pecahan 7/3 menjadi 2 1/3. Pecahan campuran memberikan representasi yang lebih intuitif dan mudah dimengerti dalam konteks sehari-hari.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *