Moderasi beragama adalah cara beragama yang adil dan seimbang, yang menghindari sikap ekstrem atau berlebih-lebihan dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama. Moderasi beragama bukan berarti memoderasi agama, karena agama sudah mengandung prinsip moderasi, yaitu keadilan dan keseimbangan. Moderasi beragama juga bukan berarti mengurangi atau mengabaikan kewajiban agama, melainkan menjalankan ajaran agama dengan proporsional dan kontekstual.
Moderasi beragama sangat penting dalam konteks Indonesia, yang merupakan negara yang majemuk dan multikultural. Indonesia memiliki keragaman suku, bahasa, budaya, dan agama yang harus dijaga dan dihormati oleh semua warga negara. Dengan moderasi beragama, kita dapat menerima perbedaan dengan lapang dada, hidup rukun dengan sesama, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Moderasi beragama juga dapat mencegah dan menangkal munculnya paham radikalisme dan terorisme yang merusak tatanan sosial dan kebangsaan.
Ruang lingkup moderasi beragama antara lain meliputi:
- Pemahaman agama. Moderasi beragama mengajak kita untuk memahami ajaran agama secara mendalam, komprehensif, dan holistik. Kita tidak boleh hanya mengambil sebagian ajaran agama yang sesuai dengan kepentingan atau kecenderungan kita, melainkan harus memperhatikan konteks sejarah, budaya, dan situasi saat ajaran agama diturunkan atau disampaikan. Kita juga harus bersikap kritis terhadap tafsir-tafsir yang dibuat oleh manusia, karena tafsir manusia bersifat relatif dan tidak mutlak. Kita harus meyakini tafsir kebenaran yang kita anut, tetapi juga memberikan ruang bagi tafsir kebenaran yang diyakini oleh orang lain.
- Perilaku agama. Moderasi beragama mengharuskan kita untuk mengamalkan ajaran agama secara proporsional dan kontekstual. Kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam menjalankan ibadah atau syariat agama, sehingga menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi diri sendiri atau orang lain. Kita juga tidak boleh memaksakan pemahaman atau praktik agama kita kepada orang lain yang berbeda keyakinan atau pandangan. Kita harus menghormati hak-hak orang lain untuk beragama sesuai dengan keyakinannya, sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal.
- Hubungan antaragama. Moderasi beragama mendorong kita untuk menjalin hubungan yang harmonis dan toleran dengan penganut agama lain. Kita tidak boleh bersikap eksklusif atau superior terhadap agama lain, melainkan harus mengakui bahwa setiap agama memiliki nilai-nilai positif yang dapat saling melengkapi. Kita juga harus bersedia untuk berdialog dan bekerja sama dengan penganut agama lain dalam hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama, seperti pembangunan sosial, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, perdamaian, dan sebagainya.
Dengan demikian, moderasi beragama adalah cara beragama yang adil dan seimbang, yang menghindari sikap ekstrem atau berlebih-lebihan dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama. Ruang lingkup moderasi beragama antara lain meliputi pemahaman agama, perilaku agama, dan hubungan antaragama. Dengan moderasi beragama, kita dapat menjaga kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia yang majemuk dan multikultural.