Resensi adalah salah satu jenis karangan yang sering kita temui di media massa, seperti surat kabar, majalah, atau internet. Resensi juga termasuk karangan yang bersifat informatif dan evaluatif. Artinya, resensi memberikan informasi tentang suatu karya, seperti buku, film, drama, musik, atau pameran, sekaligus memberikan penilaian tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
Tujuan Resensi
Tujuan penulisan resensi adalah untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada pembaca tentang suatu karya berdasarkan sudut pandang penulis resensi. Selain itu, resensi juga bertujuan untuk mengajak pembaca berpikir, merenung, dan mendiskusikan lebih jauh substansi dalam karya yang diulas. Resensi juga memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang layak atau tidaknya karya tersebut dibaca, ditonton, dimiliki, atau dibeli.
Struktur Resensi
Struktur resensi terdiri dari lima bagian utama, yaitu:
- Judul resensi: judul dibuat dengan menggambarkan isi resensi secara singkat dan menarik. Judul resensi biasanya berupa frasa atau kalimat pendek yang mencerminkan pendapat penulis resensi tentang karya yang diulas.
- Data karya: memberikan informasi detail tentang karya yang diresensi, seperti nama pengarang atau sutradara, judul karya, tahun terbit atau rilis, penerbit atau produser, jumlah halaman atau durasi, genre atau tema, dan harga.
- Pendahuluan: memperkenalkan karya yang diresensi dengan memberikan latar belakang pengarang atau pembuat karya, proses pengkaryaan, tujuan karya, sasaran pembaca atau penonton, dan hubungan dengan karya lain yang sejenis.
- Tubuh dan pernyataan resensi: berisi sinopsis atau ringkasan isi karya yang diresensi disertai dengan kutipan-kutipan yang paling berkesan. Bagian ini juga memaparkan kelebihan dan kelemahan karya dari segi substansi, gaya bahasa, teknik penyajian, kesalahan cetak atau editing, dan aspek-aspek lain yang relevan. Penulis resensi harus memberikan alasan-alasan yang logis dan objektif untuk mendukung penilaian yang diberikan.
- Penutup: berisi kesimpulan dan saran dari penulis resensi tentang karya yang diulas. Penutup juga memberikan rekomendasi kepada pembaca apakah karya tersebut layak untuk dibaca, ditonton, dimiliki, atau dibeli.
Contoh Resensi
Berikut adalah contoh resensi buku berdasarkan struktur di atas:
Resensi Buku: Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi
Data buku:
- Judul buku: Negeri 5 Menara
- Pengarang: Ahmad Fuadi
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
- Tahun terbit: 2009
- Jumlah halaman: 424 halaman
- Genre: Novel
- Harga: Rp 69.000,-
Pendahuluan:
Negeri 5 Menara adalah novel pertama dari trilogi Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Novel ini bercerita tentang perjalanan hidup enam sahabat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang bertemu di Pondok Madani (PM), sebuah pesantren di pinggir kota Bandung. Mereka adalah Alif (Sumatera Barat), Raja (Jawa Barat), Said (Jawa Tengah), Dulmajid (Jawa Timur), Atang (Banten), dan Baso (Sulawesi Selatan). Mereka memiliki mimpi-mimpi besar yang ingin mereka wujudkan dengan cara masing-masing. Namun, mereka harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang menguji iman dan persahabatan mereka.
Tubuh dan pernyataan resensi:
Novel ini merupakan novel coming of age yang menggambarkan proses tumbuh kembang para tokoh utamanya dari masa remaja hingga dewasa. Penulis berhasil mengajak pembaca untuk ikut merasakan suasana pesantren yang penuh dengan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Penulis juga menampilkan berbagai budaya daerah yang dimiliki oleh para tokoh utama dengan cara yang menarik dan menghibur.
Salah satu kelebihan novel ini adalah penggunaan mantra-mantra motivasi yang diambil dari berbagai sumber, seperti Al-Quran, hadis, pepatah Minangkabau, filsafat Jawa, puisi Rumi, hingga kutipan tokoh-tokoh dunia. Mantra-mantra tersebut menjadi semangat bagi para tokoh utama untuk terus berjuang menggapai mimpi-mimpi mereka. Salah satu mantra yang paling terkenal adalah “Man jadda wajada”, yang artinya “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil”.
Kelemahan novel ini adalah adanya beberapa kesalahan cetak dan ejaan yang cukup mengganggu kenyamanan membaca. Selain itu, beberapa bagian cerita terasa kurang mendalam dan terburu-buru dalam penyajiannya. Misalnya, bagian ketika Alif mendapat beasiswa untuk kuliah di Amerika Serikat tidak dijelaskan secara rinci prosesnya. Hal ini membuat pembaca kurang bisa merasakan perjuangan Alif dalam mewujudkan mimpinya.
Penutup:
Negeri 5 Menara adalah novel yang inspiratif dan menghibur. Novel ini cocok untuk dibaca oleh semua kalangan, terutama bagi mereka yang ingin memotivasi diri untuk meraih cita-cita. Novel ini juga menawarkan pesan-pesan positif tentang pentingnya pendidikan, persahabatan, toleransi, dan cinta tanah air.