Rasuna Said: Pejuang Wanita dan Tokoh Pendidik yang Lahir di Maninjau

Rasuna Said: Pejuang Wanita dan Tokoh Pendidik yang Lahir di Maninjau

Posted on

Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman budaya dan tradisi yang kaya. Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki sejarah panjang perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Salah satu tokoh perintis kemerdekaan Indonesia yang patut diapresiasi adalah Rasuna Said. Beliau adalah seorang pejuang wanita dan tokoh pendidik yang lahir di Maninjau, Sumatera Barat. Berikut ini akan dibahas secara rinci tentang sosok dan kontribusinya bagi bangsa Indonesia.

Masa Kecil dan Pendidikan

Rasuna Said lahir pada tanggal 8 September 1910 di Maninjau, Sumatera Barat. Ayahnya bernama Said Abdullah, seorang ulama terkemuka di Minangkabau, dan ibunya bernama Sitti Maryam, seorang wanita yang gigih dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Dari kedua orangtuanya, Rasuna Said belajar tentang keislaman dan juga perjuangan hak-hak perempuan sejak kecil. Beliau pun mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Maninjau dan kemudian melanjutkan ke Sekolah Guru Taman Siswa di Yogyakarta.

Perjuangan untuk Pendidikan Wanita

Saat itu, pendidikan untuk perempuan masih dianggap tabu di masyarakat. Namun, hal tersebut tak menghalangi Rasuna Said untuk terus memperjuangkan pendidikan wanita. Beliau memimpin gerakan kesetaraan gender dengan mendirikan organisasi Aisyiyah pada tahun 1917 yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan perempuan. Selain itu, Rasuna Said juga turut mendirikan Sekolah Rakyat Putri pada tahun 1929 di Solo. Sekolah ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang layak bagi perempuan di Indonesia.

Baca Juga:  Liberalisme Paham yang Mempengaruhi Sistem Politik dan Ekonomi Indonesia

Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan

Tak hanya memperjuangkan pendidikan, Rasuna Said juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau bergabung dengan Partai Sarekat Islam (PSI) dan kemudian menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada tahun 1942, Rasuna Said turut terlibat dalam peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat Jakarta terhadap penjajahan Jepang. Beliau juga terlibat dalam Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949 yang berhasil memperoleh kemerdekaan Indonesia.

Kontribusi dalam Pendidikan

Setelah Indonesia merdeka, Rasuna Said terus berjuang untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia. Beliau mendirikan Universitas Persada Indonesia pada tahun 1953 yang bertujuan untuk memberikan pendidikan tinggi yang berkualitas. Selain itu, beliau juga menjadi anggota Dewan Pendidikan Nasional dan terlibat dalam penyusunan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pada tahun 1960.

Penghargaan dan Peninggalan

Atas jasanya dalam memperjuangkan pendidikan dan kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia. Beliau dianugerahi Bintang Mahaputera Utama dan gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1966. Selain itu, nama Rasuna Said kini diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta Selatan dan juga sebagai nama Rumah Sakit Rasuna Said di Jakarta.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Rasuna Said adalah seorang pejuang wanita dan tokoh pendidik yang patut diapresiasi oleh bangsa Indonesia. Beliau memperjuangkan pendidikan wanita dan juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kontribusinya dalam bidang pendidikan juga terus diingat dan diapresiasi hingga saat ini. Semoga kita semua dapat mengambil inspirasi dari perjuangan Rasuna Said dalam memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan gender di Indonesia.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *