Senam adalah salah satu cabang olahraga yang dilombakan pada Olimpiade musim panas. Senam sudah dilombakan sejak Olimpiade modern pertama digelar pada 1896 di Athena, Yunani. Senam memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah senam lantai. Senam lantai merupakan cabang olahraga yang menampilkan gerakan-gerakan akrobatik dan artistik di atas permukaan datar.
Senam lantai diatur oleh induk cabang olahraga senam dunia yang bernama Federasi Senam Internasional atau dalam bahasa Perancis disebut Federation Internationale de Gymnastique (FIG). FIG merupakan organisasi tertua bagi cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade. FIG dibentuk pada 23 Juli 1881 di Liege, Belgia. Saat ini, kantor pusat FIG berlokasi di Lausanne, Swiss.
Sebagai induk cabang olahraga senam dunia, FIG memiliki fungsi dan tugas untuk mengatur dan mengembangkan senam di seluruh dunia. FIG juga bertanggung jawab untuk menetapkan aturan-aturan dan kriteria penilaian untuk setiap cabang senam, termasuk senam lantai. Selain itu, FIG juga menyelenggarakan berbagai kejuaraan dunia dan regional untuk senam, seperti Kejuaraan Dunia Senam Artistik, Kejuaraan Dunia Senam Ritmik, Kejuaraan Dunia Senam Aerobik, dan lain-lain.
Meskipun FIG memiliki peran penting dalam penyelenggaraan multicabang olahraga senam pada Olimpiade, terdapat beberapa permasalahan yang muncul seiring dengan perkembangan senam itu sendiri. Berikut adalah beberapa permasalahan yang dihadapi oleh FIG dalam mengatur multicabang olahraga senam pada Olimpiade:
- Perubahan format kompetisi. Sejak Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, FIG mengubah format kompetisi untuk senam artistik. Jika sebelumnya setiap tim terdiri dari lima pesenam, maka sejak Olimpiade 2016 setiap tim hanya terdiri dari empat pesenam. Selain itu, FIG juga menambahkan dua slot tambahan untuk pesenam individu yang lolos melalui kualifikasi khusus. Perubahan format ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih besar bagi pesenam dari negara-negara kecil atau berkembang untuk berpartisipasi dalam Olimpiade. Namun, perubahan ini juga menuai kritik dari beberapa negara besar atau kuat dalam senam, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China. Mereka menganggap bahwa perubahan ini akan mengurangi persaingan dan kualitas tim-tim senam.
- Kontroversi penilaian. Penilaian dalam senam merupakan hal yang sangat subjektif dan kompleks. Setiap gerakan yang dilakukan oleh pesenam memiliki nilai kesulitan (difficulty score) dan nilai eksekusi (execution score) yang ditentukan oleh panel juri yang terdiri dari delapan orang. Namun, seringkali terjadi perbedaan pendapat atau kesalahan dalam penilaian yang berdampak pada hasil akhir kompetisi. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah kasus antara Paul Hamm dan Yang Tae Young pada Olimpiade 2004 di Athena. Paul Hamm dari Amerika Serikat dinyatakan sebagai juara senam artistik putra setelah mendapatkan skor total 57.823. Namun, ternyata Yang Tae Young dari Korea Selatan mendapatkan skor yang lebih rendah dari seharusnya karena juri salah memberikan nilai kesulitan untuk gerakannya di alat guling samping (pommel horse). Jika nilai kesulitan tersebut diperbaiki, maka Yang Tae Young seharusnya mendapatkan skor total 57.874 dan menjadi juara. Kasus ini menimbulkan protes dari Korea Selatan dan tuntutan untuk merevisi hasil kompetisi. Namun, FIG menolak untuk mengubah hasil kompetisi dengan alasan bahwa Korea Selatan tidak mengajukan banding dalam waktu yang ditentukan.
- Skandal pelecehan seksual. Pada tahun 2018, FIG menghadapi skandal pelecehan seksual yang melibatkan mantan dokter tim nasional senam Amerika Serikat, Larry Nassar. Nassar dituduh telah melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan pesenam wanita selama puluhan tahun. Skandal ini mengejutkan dunia senam dan menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab dan perlindungan FIG terhadap para pesenamnya. FIG kemudian membentuk sebuah komisi etik independen untuk menyelidiki kasus ini dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat. Skandal ini juga mendorong FIG untuk meningkatkan standar keselamatan dan kesejahteraan para pesenam di seluruh dunia.
Demikianlah beberapa permasalahan yang dihadapi oleh FIG dalam penyelenggaraan multicabang olahraga senam pada Olimpiade. Meskipun demikian, FIG tetap berusaha untuk menjaga integritas dan kemajuan senam sebagai cabang olahraga yang populer dan prestisius.