Peran Guru sebagai Fasilitator dan Pembimbing dalam Pembelajaran Kontekstual

Peran Guru sebagai Fasilitator dan Pembimbing dalam Pembelajaran Kontekstual

Posted on

Pembelajaran kontekstual menjadi salah satu model pembelajaran yang berkembang pesat di Indonesia. Model pembelajaran ini memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memahami materi pelajaran dengan lebih baik karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang nyata. Namun, dalam pembelajaran kontekstual, peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing sangatlah penting. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap mengenai peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran kontekstual.

Peran Guru sebagai Fasilitator dalam Pembelajaran Kontekstual

Sebagai fasilitator, guru harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri. Guru harus memberikan ruang untuk siswa mengemukakan pendapat, ide, dan gagasan mereka sendiri. Dalam pembelajaran kontekstual, guru harus mampu menciptakan situasi yang kondusif untuk siswa agar dapat belajar secara aktif dan kreatif. Guru harus mampu merangsang minat siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran.

Guru juga harus mampu memberikan bantuan kepada siswa dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses belajar-mengajar. Guru harus mampu membantu siswa dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Dengan demikian, siswa akan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai macam masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:  Yang Bukan Cara Mencegah Tertular Penyakit HIV AIDS adalah Alodokter

Peran Guru sebagai Pembimbing dalam Pembelajaran Kontekstual

Sebagai pembimbing, guru harus mampu memberikan arahan dan panduan yang jelas kepada siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran. Guru harus mampu memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi siswa. Dalam pembelajaran kontekstual, guru harus mampu membimbing siswa dalam membuat koneksi antara materi pelajaran dengan situasi dan kondisi yang ada di sekitar mereka.

Guru juga harus mampu membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan-keterampilan tersebut meliputi keterampilan berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, keterampilan bekerja sama, dan keterampilan mengambil keputusan. Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Keuntungan Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual memberikan banyak keuntungan bagi siswa dan guru. Beberapa keuntungan tersebut antara lain:

  1. Siswa lebih aktif dalam proses belajar-mengajar.
  2. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran karena dihubungkan dengan situasi dan kondisi yang nyata.
  3. Siswa lebih kreatif dalam menghasilkan ide dan gagasan.
  4. Siswa lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
  5. Guru dapat memperluas wawasan dan pengetahuannya dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
  6. Guru dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan baru dalam mengajar.

Kesimpulan

Peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing sangatlah penting dalam pembelajaran kontekstual. Sebagai fasilitator, guru harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan menciptakan situasi yang kondusif untuk siswa agar dapat belajar secara aktif dan kreatif. Sebagai pembimbing, guru harus mampu memberikan arahan dan panduan yang jelas kepada siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran dan membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pembelajaran kontekstual, siswa dan guru dapat mengambil banyak keuntungan dan mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan di masa depan.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *