Penulisan yang Benar: Disamping atau Di Samping?

Penulisan yang Benar: Disamping atau Di Samping?

Posted on

Pendahuluan

Dalam dunia penulisan, penting bagi kita untuk menggunakan kata-kata dengan benar agar tulisan kita dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah ketidakpastian dalam penggunaan kata “disamping” atau “di samping”. Meskipun kedua kata tersebut sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya terdapat perbedaan dalam penggunaan dan penulisan yang benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci pengertian dan penggunaan yang tepat dari kedua kata tersebut.

Pengertian Disamping

Kata “disamping” merupakan gabungan dari kata “di” dan “samping”. Secara harfiah, kata ini memiliki arti “di sebelah”. Penggunaan yang benar dari kata “disamping” adalah ketika kita ingin menggambarkan posisi suatu objek yang berada di sebelah objek lainnya. Misalnya, dalam kalimat “Buku ini diletakkan disamping meja”, kata “disamping” digunakan untuk menunjukkan bahwa buku tersebut berada di sebelah meja. Dalam hal ini, “disamping” menunjukkan hubungan spasial antara buku dan meja yang berada di sebelahnya.

Selain itu, “disamping” juga dapat digunakan sebagai kata depan untuk menunjukkan urutan atau prioritas. Misalnya, dalam kalimat “Disamping itu, dia juga memiliki banyak hobi lain”, kata “disamping” digunakan untuk menunjukkan bahwa memiliki banyak hobi lain adalah sesuatu yang lebih penting atau menonjol. Dalam hal ini, “disamping” digunakan untuk memberikan penekanan pada suatu hal yang dianggap lebih signifikan.

Baca Juga:  Makna Utama dari Takziah Adalah

Pengertian Di Samping

Di samping itu, kita juga perlu memahami pengertian dari kata “di samping”. Perbedaan utama antara “di samping” dan “disamping” terletak pada penulisan dan pemisahan kata. Kata “di samping” ditulis terpisah, dengan spasi di antara kata “di” dan “samping”.

Penggunaan yang benar dari kata “di samping” adalah ketika kita ingin menjelaskan lokasi atau posisi suatu objek yang berada di samping objek lainnya. Misalnya, dalam kalimat “Buku ini diletakkan di samping meja”, kata “di samping” digunakan untuk menggambarkan bahwa buku tersebut ditempatkan di samping meja. Dalam hal ini, “di samping” menunjukkan hubungan spasial antara buku dan meja yang berada di sebelahnya.

Penggunaan yang Benar

Untuk menggunakan kata yang benar antara “disamping” atau “di samping”, kita harus memperhatikan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia. Secara umum, penggunaan yang benar adalah dengan menuliskan kata tersebut terpisah, yaitu “di samping”. Penulisan yang benar ini mengikuti aturan pemisahan kata dalam bahasa Indonesia yang dikenal sebagai ejaan yang disempurnakan.

Penulisan Kata Baku

Dalam beberapa kasus, penggunaan kata “disamping” sebagai kata baku juga diperbolehkan, terutama dalam istilah tertentu seperti “disampingkan” yang berarti mengesampingkan. Namun, penggunaan kata ini lebih jarang digunakan dalam penulisan sehari-hari dan lebih banyak digunakan dalam konteks formal atau teknis.

Baca Juga:  Pertanyaan berikut merpakan ciri karya tulis ilmiah, kecuali.

Contoh Penggunaan yang Benar

Untuk lebih memahami penggunaan yang benar antara “disamping” dan “di samping”, berikut ini adalah beberapa contoh penggunaannya dalam kalimat:

1. Buku-buku itu diletakkan di samping rak buku.

2. Dia memiliki banyak hobi, di samping itu dia juga menggemari olahraga.

3. Disampingkan masalah kecil, masalah besar juga harus segera diselesaikan.

4. Di samping itu, dia juga memiliki banyak teman baik.

Dalam contoh-contoh di atas, kita dapat melihat bagaimana penggunaan yang benar dari kedua kata tersebut sesuai dengan konteks dan makna yang ingin disampaikan. Penting untuk memperhatikan penggunaan kata dengan cermat agar tulisan kita dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca.

Kesimpulan

Dalam penulisan yang benar, kita harus memperhatikan penggunaan kata dengan cermat. Meskipun terkadang kita bingung antara “disamping” dan “di samping”, namun penggunaan yang benar adalah “di samping”. Kata “disamping” juga dapat diterima dalam beberapa kasus, namun lebih jarang digunakan dalam penulisan sehari-hari.

Penting untuk memperhatikan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia agar tulisan kita dapat dipahami dengan jelas dan tidak menimbulkan kebingungan bagi pembaca. Dengan menggunakan kata yang tepat, kita dapat menghindari kesalahan penulisan yang dapat merugikan reputasi dan kredibilitas kita sebagai penulis.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *