Penjajahan Belanda di Indonesia: Fakta dan Mitos

Penjajahan Belanda di Indonesia: Fakta dan Mitos

Posted on
Penjajahan Belanda di Indonesia: Fakta dan Mitos

 

Penjajahan Belanda di Indonesia adalah salah satu peristiwa sejarah yang paling sering kita dengar dan pelajari. Namun, apakah kita sudah mengetahui fakta-fakta sebenarnya tentang penjajahan ini? Apakah benar Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun? Bagaimana tahapan-tahapan Belanda menguasai Indonesia? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengungkap fakta dan mitos seputar penjajahan Belanda di Indonesia.

Mitos: Indonesia Dijajah Belanda Selama 350 Tahun

Salah satu mitos yang paling populer tentang penjajahan Belanda di Indonesia adalah bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun. Mitos ini sering dikutip sebagai salah satu alasan untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah. Namun, apakah mitos ini benar adanya?

Menurut sejumlah sejarawan, angka 350 tahun ini tidak akurat dan tidak sesuai dengan fakta sejarah. Sebab, Belanda tidak langsung menjajah seluruh wilayah Indonesia sejak awal kedatangannya. Belanda pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1596, ketika Cornelis de Houtman mendarat di Banten. Namun, pada saat itu, Belanda belum berambisi untuk menjajah, melainkan hanya untuk berdagang rempah-rempah.

Belanda baru mulai menjalankan kebijakan kolonialisme setelah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) didirikan pada tahun 1602. VOC adalah perusahaan dagang yang diberi hak monopoli oleh pemerintah Belanda untuk mengurus perdagangan di Asia. VOC kemudian membangun benteng-benteng dan pos-pos dagang di berbagai daerah di Nusantara, seperti Maluku, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain.

Baca Juga:  Apa Saja Kaidah Kebahasaan Teks Proposal?

Namun, VOC bukanlah pemerintah kolonial yang resmi. VOC hanya berkepentingan untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan rempah-rempah dan tidak peduli dengan urusan politik dan sosial di Nusantara. VOC juga tidak menguasai seluruh wilayah Indonesia, melainkan hanya beberapa daerah yang strategis dan kaya akan rempah-rempah. Banyak kerajaan-kerajaan lokal yang masih berdaulat dan tidak tunduk kepada VOC.

VOC sendiri akhirnya bangkrut pada tahun 1799 karena berbagai faktor, seperti persaingan dengan negara-negara Eropa lainnya, perang melawan kerajaan-kerajaan lokal, korupsi, dan penyelewengan. Setelah VOC dibubarkan, pemerintah Belanda kemudian mengambil alih kekuasaan VOC dan membentuk pemerintahan kolonial yang resmi di Indonesia pada tahun 1800.

Pada masa ini, Belanda mulai menerapkan sistem pemerintahan yang lebih terpusat dan menyeluruh di Indonesia. Belanda juga mulai melakukan ekspansi ke daerah-daerah yang belum dikuasainya sebelumnya dengan menggunakan kekerasan dan diplomasi. Salah satu contohnya adalah Perang Aceh yang berlangsung dari tahun 1873 hingga 1904.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penjajahan Belanda di Indonesia secara resmi dimulai pada tahun 1800 dan berakhir pada tahun 1942, ketika Jepang mengalahkan Belanda dan menguasai Indonesia. Jadi, lama penjajahan Belanda di Indonesia hanya sekitar 142 tahun, bukan 350 tahun.

Fakta: Tahapan-Tahapan Belanda Menguasai Indonesia

Meskipun tidak selama 350 tahun, penjajahan Belanda di Indonesia tetap merupakan peristiwa sejarah yang penting dan berdampak besar bagi bangsa Indonesia. Selama masa penjajahan ini, Belanda melakukan berbagai kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia, seperti sistem tanam paksa (cultuurstelsel), sistem ekonomi liberal (liberalisme), sistem etis (ethische politiek), hingga sistem balas budi (politik balas budi).

Baca Juga:  Penjajahan Belanda di Indonesia: Tahapan dan Dampaknya

Untuk menguasai Indonesia, Belanda melakukan beberapa tahapan atau strategi sebagai berikut:

  1. Tahap monopoli perdagangan rempah-rempah (1602-1799). Pada tahap ini, Belanda melalui VOC berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara dengan cara membangun benteng-benteng dan pos-pos dagang di daerah-daerah penghasil rempah-rempah. Belanda juga membuat perjanjian-perjanjian dengan kerajaan-kerajaan lokal untuk mendapatkan hak monopoli atas rempah-rempah tersebut. Contohnya adalah Perjanjian Bongaya (1667) dengan Kerajaan Gowa dan Perjanjian Giyanti (1755) dengan Kerajaan Mataram.
  2. Tahap pembentukan pemerintahan kolonial (1800-1870). Pada tahap ini, Belanda melalui pemerintahan kolonialnya mulai menerapkan sistem pemerintahan yang lebih terpusat dan menyeluruh di Indonesia. Belanda juga mulai menetapkan undang-undang dan aturan-aturan yang mengikat rakyat Indonesia. Contohnya adalah Reglement op het beleid der regering van Nederlandsch Indie (Regeringsreglement) pada tahun 1815 yang menjadi dasar hukum bagi pemerintahan kolonial Belanda.
  3. Tahap ekspansi kekuasaan ke seluruh wilayah Indonesia (1870-1908). Pada tahap ini, Belanda melalui politiknya yang dikenal sebagai politik intervensi atau politik pintu terbuka (open deur politiek) mulai melakukan ekspansi kekuasaan ke daerah-daerah yang belum dikuasainya sebelumnya dengan menggunakan kekerasan dan diplomasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sumber daya alam dan pasar baru bagi produk-produk industri Belanda. Contohnya adalah Perang Aceh (1873-1904), Perang Lombok (1894), Perang Bali (1906-1908), dan lain-lain.
  4. Tahap konsolidasi kekuasaan dan pembangunan infrastruktur (1908-1942). Pada tahap ini, Belanda melalui politiknya yang dikenal sebagai politik etis atau politik balas budi mulai melakukan konsolidasi kekuasaan dan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia sekaligus memperkuat posisi kolonial Belanda. Contohnya adalah pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, kereta api, irigasi, sekolah-sekolah, rumah sakit, dan lain-lain.
Baca Juga:  Tujuan Utama Adanya Kebijakan Tanam Paksa di Bawah Gubernur Van Den Boasch

Kesimpulan

Penjajahan Belanda di Indonesia adalah salah satu peristiwa sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia. Namun, kita harus mengetahui fakta-fakta sebenarnya tentang penjajahan ini agar tidak salah dalam memahami sejarah kita sendiri.

Salah satu fakta yang harus kita ketahui adalah bahwa penjajahan Belanda di Indonesia tidak selama 350 tahun seperti yang sering kita dengar atau baca. Angka 350 tahun ini hanyalah mitos yang digunakan oleh para pejuang kemerdekaan untuk membangkitkan semangat rakyat Indonesia melawan penjajah.

Fakta lain yang harus kita ketahui adalah bahwa penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung dalam beberapa tahapan atau strategi yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan kondisi pada masa itu.

Pos Terkait: