Pembangkit listrik adalah sekumpulan peralatan dan mesin yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui proses transformasi energi dari berbagai sumber energi Pembangkit listrik memerlukan bahan bakar sebagai sumber energi untuk melakukan proses pembangkitan energi listrik. Pemilihan bahan bakar disesuaikan dengan kebutuhan nilai kalor.
Beban listrik adalah jumlah arus listrik yang disalurkan pada konsumen. Beban listrik bervariasi dari waktu ke waktu, tergantung pada aktivitas dan kebutuhan masyarakat. Beban listrik dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu beban dasar (base load), beban menengah (intermediate load) dan beban puncak (peak load)
Beban dasar adalah tingkat kebutuhan listrik minimum yang dibutuhkan selama 24 jam. Beban menengah adalah tingkat kebutuhan listrik menengah yang dibutuhkan dalam sehari. Beban puncak adalah saat kebutuhan listrik tinggi-tingginya, biasanya terjadi pada jam-jam tertentu dalam sehari
Pembangkit listrik yang digunakan untuk memasok beban listrik harus disesuaikan dengan jenis beban yang dilayani. Pembangkit listrik yang hanya disarankan untuk melayani konsumen pada saat beban puncak adalah pembangkit listrik yang mudah dihentikan dan dimulai, serta memiliki biaya operasional yang relatif mahal. Pembangkit listrik jenis ini biasanya hanya beroperasi selama beberapa jam dalam sehari, ketika permintaan listrik melebihi kapasitas pembangkit listrik lainnya
Salah satu contoh pembangkit listrik yang hanya disarankan untuk melayani konsumen pada saat beban puncak adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pumped storage. PLTA pumped storage adalah pembangkit listrik yang menggunakan dua waduk air pada ketinggian yang berbeda untuk menyimpan dan melepaskan energi potensial air. Ketika permintaan listrik rendah, air dipompa dari waduk bawah ke waduk atas menggunakan pompa yang dihubungkan dengan generator listrik. Ketika permintaan listrik tinggi, air dilepaskan dari waduk atas ke waduk bawah melalui turbin yang menggerakkan generator listrik
PLTA pumped storage memiliki beberapa keunggulan sebagai pembangkit listrik puncak, antara lain:
- Dapat dioperasikan dengan cepat dan fleksibel sesuai dengan permintaan listrik.
- Dapat meningkatkan stabilitas dan reliabilitas sistem kelistrikan.
- Dapat mendukung transisi energi dan pencapaian tujuan penurunan emisi karbon, karena tidak menggunakan bahan bakar fosil dan dapat mengintegrasikan sumber energi terbarukan yang intermiten seperti tenaga angin dan tenaga surya
Indonesia sedang mengembangkan PLTA pumped storage yang pertama di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dengan kapasitas 1.040 megawatt (MW). Proyek ini didanai oleh Bank Dunia dan ditargetkan selesai pada tahun 2024. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pembangkit listrik pada saat beban puncak, seraya mendukung transisi energi dan pencapaian tujuan penurunan emisi karbon negara ini