Pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan kolonial Belanda mengalami banyak tantangan dan hambatan. Pemerintah kolonial Belanda hanya memberikan pendidikan yang terbatas dan diskriminatif kepada rakyat pribumi. Pendidikan di Indonesia terbelah menjadi dua arus utama, yaitu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah Belanda yang hanya mengajarkan pelajaran umum dan pendidikan pesantren yang hanya diajarkan pendidikan agama.
Pada saat itu, banyak rakyat pribumi yang tidak mendapatkan akses pendidikan yang memadai dan berkualitas. Mereka juga tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi dan bakat mereka secara optimal. Pendidikan yang diberikan oleh pemerintah Belanda juga tidak sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat pribumi yang mayoritas beragama Islam.
Di tengah kondisi yang suram ini, muncul sosok pembaru pendidikan yang berani melakukan perubahan dan inovasi. Dia adalah K.H. Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Islam modern Muhammadiyah. K.H. Ahmad Dahlan lahir pada tahun 1868 di Yogyakarta dari keluarga ningrat yang taat beragama. Sejak kecil, dia sudah menunjukkan minat dan bakat dalam bidang pendidikan. Dia belajar di pesantren dan sekolah Belanda, serta menguasai beberapa bahasa asing seperti Arab, Inggris, dan Belanda.
K.H. Ahmad Dahlan memiliki visi untuk memajukan pendidikan Islam di Indonesia yang sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dia melihat bahwa pendidikan pesantren yang ada saat itu masih konservatif dan kurang relevan dengan kehidupan sosial masyarakat. Dia juga melihat bahwa pendidikan Belanda yang ada saat itu masih eksklusif dan tidak memberdayakan rakyat pribumi.
Oleh karena itu, pada tahun 1912, K.H. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah modern yang menggabungkan dua model pendidikan yaitu pendidikan umum dan pendidikan Islam. Sekolah ini bernama Hisabiyah School atau Sekolah Muhammadiyah. Sekolah ini merupakan sekolah pertama di Indonesia yang memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak pribumi tanpa membedakan gender, kelas sosial, atau latar belakang etnis. Sekolah ini juga memberikan pendidikan agama Islam yang moderat dan rasional, serta mengajarkan nilai-nilai moral dan keterampilan hidup.
Sekolah Muhammadiyah menjadi cikal bakal berdirinya banyak sekolah-sekolah lain yang berafiliasi dengan Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Sekolah-sekolah ini menjadi alternatif bagi rakyat pribumi yang ingin mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan bermartabat. Sekolah-sekolah ini juga menjadi sarana untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran reformis dan progresif dalam bidang agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Berdasarkan narasi di atas, dapat diketahui pembaharuan yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
- Mendirikan sekolah modern yang menggabungkan pendidikan umum dan pendidikan Islam
- Memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak pribumi tanpa diskriminasi
- Memberikan pendidikan agama Islam yang moderat dan rasional
- Menyebarkan pemikiran-pemikiran reformis dan progresif dalam bidang agama, sosial, politik, ekonomi, dan budaya
Pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan memiliki dampak positif bagi perkembangan bangsa Indonesia. Pembaharuan ini meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang cerdas, terampil, beriman, dan bertakwa. Pembaharuan ini juga meningkatkan kesadaran nasionalisme dan patriotisme rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan kolonial Belanda.
K.H. Ahmad Dahlan adalah salah satu tokoh pendidik Indonesia yang patut dihormati dan diteladani. Dia adalah sosok yang visioner, inovatif, kreatif, dan berani dalam melakukan perubahan dan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Dia adalah sosok yang berjasa dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia yang sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan.