Memformulasikan tujuan pembelajaran adalah langkah penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Tujuan yang jelas dan terukur membantu guru dalam menentukan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. Namun, tidak semua guru atau pengajar mampu merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan memberikan panduan efektif dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Mengapa Merumuskan Tujuan Pembelajaran Penting?
Merumuskan tujuan pembelajaran penting karena:
- Membantu siswa memahami apa yang harus mereka pelajari dan mencapai
- Membantu guru dalam menentukan strategi pengajaran yang tepat
- Membantu guru dalam mengevaluasi pembelajaran
- Membantu siswa dalam mempersiapkan diri untuk ujian dan pengukuran hasil belajar
Komponen Tujuan Pembelajaran
Sebelum merumuskan tujuan pembelajaran, penting untuk memahami komponen-komponen yang harus ada dalam sebuah tujuan pembelajaran:
- Verba aksi: kata kerja yang menggambarkan perilaku yang diharapkan dari siswa
- Konteks: situasi atau lingkungan di mana siswa melakukan perilaku tersebut
- Kriteria: ukuran atau standar yang digunakan untuk mengevaluasi perilaku siswa
Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Berikut adalah panduan efektif dalam merumuskan tujuan pembelajaran:
1. Tentukan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan pembelajaran. Kompetensi dasar biasanya terdapat di dalam kurikulum dan menentukan arah pembelajaran. Oleh karena itu, tentukan kompetensi dasar terlebih dahulu sebelum merumuskan tujuan pembelajaran.
2. Gunakan Verba Aksi yang Tepat
Verba aksi adalah kata kerja yang menggambarkan perilaku yang diharapkan dari siswa. Gunakan verba aksi yang tepat dan sesuai dengan kompetensi dasar. Beberapa contoh verba aksi yang bisa digunakan adalah:
- Menjelaskan
- Menganalisis
- Menghitung
- Menilai
- Mendemonstrasikan
- Membuat
3. Tetapkan Konteks
Tetapkan situasi atau lingkungan di mana siswa melakukan perilaku tersebut. Misalnya, “siswa dapat menjelaskan konsep fotosintesis di dalam kelas” atau “siswa dapat menghitung luas segitiga di laboratorium matematika.
4. Tetapkan Kriteria
Tetapkan ukuran atau standar yang digunakan untuk mengevaluasi perilaku siswa. Kriteria harus terukur dan dapat diobservasi. Misalnya, “siswa dapat menjelaskan konsep fotosintesis dengan benar dalam 5 menit” atau “siswa dapat menghitung luas segitiga dengan tepat hingga 2 angka desimal.
5. Sederhanakan Tujuan Pembelajaran
Usahakan untuk menyederhanakan tujuan pembelajaran agar mudah dipahami oleh siswa. Gunakan kalimat yang singkat dan jelas.
6. Pisahkan Tujuan Pembelajaran
Pisahkan tujuan pembelajaran ke dalam beberapa bagian jika diperlukan. Misalnya, “siswa dapat mengidentifikasi faktor penyebab perubahan iklim” dan “siswa dapat menjelaskan dampak perubahan iklim pada lingkungan”.
7. Buat Tujuan Pembelajaran yang Realistis
Buatlah tujuan pembelajaran yang realistis dan sesuai dengan kemampuan siswa. Jangan membuat tujuan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Tujuan yang terlalu tinggi akan membuat siswa merasa tertekan dan tidak termotivasi, sedangkan tujuan yang terlalu rendah tidak memberikan tantangan bagi siswa.
8. Pertimbangkan Metode Pengajaran
Pertimbangkan metode pengajaran yang akan digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Metode pengajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Misalnya, jika tujuan pembelajaran adalah “siswa dapat membuat makalah tentang sejarah Indonesia”, maka metode pengajaran yang sesuai adalah pembelajaran berbasis proyek atau tugas.
9. Evaluasi Pembelajaran
Setelah tujuan pembelajaran dicapai, evaluasi pembelajaran perlu dilakukan. Evaluasi pembelajaran berguna untuk mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak. Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya ujian, tugas, atau proyek.
10. Revisi Tujuan Pembelajaran
Jika tujuan pembelajaran tidak tercapai, maka lakukan revisi tujuan pembelajaran. Revisi tujuan pembelajaran dilakukan untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan dalam pembelajaran. Selain itu, revisi tujuan pembelajaran juga dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan siswa atau perubahan dalam kurikulum.
Kesimpulan
Merumuskan tujuan pembelajaran adalah langkah penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Tujuan yang jelas dan terukur membantu guru dalam menentukan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, penting untuk memahami komponen-komponen yang harus ada dalam sebuah tujuan pembelajaran, seperti verba aksi, konteks, dan kriteria. Selain itu, panduan efektif dalam merumuskan tujuan pembelajaran meliputi: menentukan kompetensi dasar, menggunakan verba aksi yang tepat, menetapkan konteks dan kriteria, menyederhanakan tujuan pembelajaran, memisahkan tujuan pembelajaran, membuat tujuan pembelajaran yang realistis, mempertimbangkan metode pengajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, dan merevisi tujuan pembelajaran jika diperlukan.