Prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk yang akan dibuat. Prototype produk menjadi tahapan penting dalam proses pengembangan produk, karena memengaruhi keunggulan produk serta keberhasilan pengembangannya. Namun, pada fase pengujian produk manakah prototype dibuat?
Fase Pengembangan Produk
Proses pengembangan produk adalah rencana enam tahap yang melibatkan konsep awal hingga peluncuran pasar final suatu produk. Enam tahap tersebut adalah:
- Pembentukan ide (Ideasi): Tahap ini adalah saat melakukan curah pendapat tentang konsep produk baru berdasarkan kebutuhan pelanggan, harga, dan riset pasar.
- Penyaringan ide: Tahap ini adalah saat mengevaluasi ide produk baru berdasarkan kriteria tertentu, seperti target pasar, produk yang ada, fungsi, analisis SWOT, dan metode SCAMPER.
- Pengembangan dan pengujian konsep: Tahap ini adalah saat mengubah ide menjadi konsep yang dapat diuji oleh pelanggan potensial.
- Strategi pemasaran: Tahap ini adalah saat menentukan strategi pemasaran untuk produk baru, seperti segmentasi pasar, penentuan harga, distribusi, dan promosi.
- Pengembangan bisnis: Tahap ini adalah saat membuat rencana bisnis untuk produk baru, termasuk anggaran, proyeksi penjualan, dan analisis laba rugi.
- Pengujian pasar dan komersialisasi: Tahap ini adalah saat meluncurkan produk baru ke pasar terpilih dan mengukur respons pelanggan.
Fase Pembuatan Prototype
Dari enam tahap proses pengembangan produk di atas, prototype produk dibuat pada tahap pengembangan dan pengujian konsep. Tahap ini adalah saat mengubah ide menjadi konsep yang dapat diuji oleh pelanggan potensial.
Ada lima cara atau tahapan pembuatan prototype produk, yaitu:
- Melihat kebutuhan konsumen atau pelanggan: Sebelum membuat prototype produk, pelaku usaha bisa melakukan riset kecil untuk melihat kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga nanti waktu dipasarkan bisa tepat sasaran.
- Pembuatan desain prototype produk: Setelah melihat kebutuhan konsumen, pelaku usaha bisa mulai merancang pembuatan desain prototype. Desain ini biasanya dibuat dalam bentuk sketsa yang sudah dirinci sedemikian rupa, misalnya mencakup bentuk, bahan, alat dan lainnya.
- Pembuatan sampel prototype produk: Pelaku usaha bisa memulai pembuatan sampel prototype setelah sketsanya terbentuk. Sampel ini dibuat sebagai bentuk uji coba prototype, apakah sudah sesuai atau belum.
- Pengembangan produk: Setelah uji coba sampel berhasil, tahap berikutnya ialah pengembangan produk sesuai rencana yang telah ditentukan.
- Penentuan target dan strategi pemasaran: Jika produk sudah dianggap layak untuk dipasarkan, maka pelaku usaha bisa menentukan target dan strategi pemasaran yang sesuai.
Manfaat Pembuatan Prototype
Pembuatan prototype produk memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan kepercayaan konsumen: Prototype produk dapat menunjukkan kualitas dan fungsi produk secara nyata kepada konsumen, sehingga meningkatkan kepercayaan mereka untuk membeli produk tersebut.
- Peningkatan kualitas produk: Prototype produk dapat membantu mengidentifikasi area risiko sebelum membuat produk. Selama fase pembuatan prototype, pelaku usaha dapat melakukan riset risiko pasar, riset risiko teknis, dan riset risiko keuangan yang terkait dengan manufaktur produk. Hal ini akan mencegah kegagalan peluncuran produk dan meningkatkan kualitas produk.
- Kepuasan konsumen: Prototype produk dapat membantu mengukur kepuasan konsumen terhadap produk. Pelaku usaha dapat melakukan uji coba prototype kepada konsumen potensial dan mendapatkan umpan balik dari mereka. Umpan balik ini dapat digunakan untuk meningkatkan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
- Pengurangan biaya: Prototype produk dapat membantu mengurangi biaya produksi dan pemasaran produk. Dengan membuat prototype, pelaku usaha dapat menghindari kesalahan desain, bahan, atau fungsi yang dapat menimbulkan biaya tambahan. Selain itu, prototype juga dapat membantu menentukan harga yang tepat untuk produk, sehingga dapat meningkatkan laba.
- Produk akan lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing: Prototype produk dapat membantu menonjolkan keunggulan produk dibandingkan dengan produk pesaing. Dengan membuat prototype, pelaku usaha dapat menunjukkan fitur, manfaat, dan nilai tambah produk kepada konsumen. Hal ini dapat meningkatkan daya saing dan pangsa pasar produk.
Kesimpulan
Prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk yang akan dibuat. Prototype produk menjadi tahapan penting dalam proses pengembangan produk, karena memengaruhi keunggulan produk serta keberhasilan pengembangannya. Prototype produk dibuat pada tahap pengembangan dan pengujian konsep, yaitu saat mengubah ide menjadi konsep yang dapat diuji oleh pelanggan potensial. Pembuatan prototype produk memiliki beberapa manfaat, antara lain meningkatkan kepercayaan konsumen, peningkatan kualitas produk, kepuasan konsumen, pengurangan biaya, dan produk akan lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing.