Orang yang Mengabaikan Syariat dengan Dalih Hakikat dan Makrifat: Bahaya dan Cara Menghindarinya

Orang yang Mengabaikan Syariat dengan Dalih Hakikat dan Makrifat: Bahaya dan Cara Menghindarinya

Posted on

Syariat adalah hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT melalui wahyu kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat Islam. Syariat mencakup berbagai aspek ibadah, akhlak, muamalah, dan lain-lain. Syariat adalah jalan yang lurus menuju Allah SWT dan merupakan rahmat bagi seluruh alam.

Hakikat adalah hak-hak Allah SWT yang harus dipenuhi oleh hamba-Nya, seperti tauhid, iman, ihsan, dan takwa. Hakikat adalah esensi dari agama Islam yang mengajarkan tentang hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Hakikat adalah tujuan akhir dari syariat.

Makrifat adalah pengetahuan tentang Allah SWT yang didapatkan melalui pengalaman batiniah atau intuisi. Makrifat adalah tingkatan tertinggi dari hakikat yang hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang telah bersih hatinya dari segala kotoran dunia. Makrifat adalah rasa cinta dan dekat dengan Allah SWT.

Orang yang dengan dalih telah mencapai hakikat dan makrifat kemudian mengabaikan syariat hukumnya adalah orang yang sesat dan menyesatkan. Orang seperti ini mengklaim bahwa ia telah mengetahui rahasia-rahasia Allah SWT dan tidak memerlukan lagi hukum-hukum syariat yang bersifat lahiriah. Orang seperti ini merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain dan menganggap syariat sebagai beban dan penghalang.

Baca Juga:  Uraian Mengenai Sistem Pertahanan Tubuh Secara Mekanik

Padahal, syariat adalah jalan yang harus ditempuh untuk mencapai hakikat dan makrifat. Syariat adalah bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT yang merupakan hakikat dari ibadah. Syariat adalah sarana untuk membersihkan hati dan jiwa dari noda-noda dosa yang menghalangi makrifat. Syariat adalah cahaya yang menerangi jalan menuju Allah SWT yang merupakan sumber makrifat.

Orang yang mengabaikan syariat dengan dalih hakikat dan makrifat sebenarnya telah terjerumus ke dalam kesombongan, kebodohan, dan kekufuran. Orang seperti ini telah menyalahi ajaran Islam yang mengharuskan umatnya untuk mengikuti syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat secara seimbang dan menyeluruh. Orang seperti ini telah menentang sunnah Nabi Muhammad SAW yang merupakan teladan utama dalam menjalankan syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat.

Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus berhati-hati dari orang-orang yang mengabaikan syariat dengan dalih hakikat dan makrifat. Kita harus tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber utama syariat. Kita harus senantiasa berusaha untuk meningkatkan hakikat kita dengan memperbaiki akhlak dan bermuhasabah diri. Kita harus berdoa dan berzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih makrifat-Nya.

Semoga Allah SWT memberikan kita hidayah dan taufik untuk mengamalkan syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat dengan sempurna. Aamiin.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *