Mobilitas Sosial Vertikal Naik: Kasus Seorang Guru yang Menjadi Kepala Sekolah

Mobilitas Sosial Vertikal Naik: Kasus Seorang Guru yang Menjadi Kepala Sekolah

Posted on
Mobilitas Sosial Vertikal Naik: Kasus Seorang Guru yang Menjadi Kepala Sekolah

 

Mobilitas sosial adalah pergerakan atau perubahan status dan peranan individu dari satu lapisan ke lapisan yang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah mobilitas sosial vertikal. Mobilitas sosial vertikal adalah pergerakan naik dan turunnya individu dalam lapisan sosial. Mobilitas sosial vertikal naik disebut juga dengan social climbing, yaitu kenaikan status sosial individu dari lapisan bawah ke lapisan atas.

Salah satu contoh mobilitas sosial vertikal naik adalah seorang guru yang dinaikkan kedudukannya untuk mengisi jabatan kepala sekolah yang kosong. Guru tersebut mengalami perubahan status dan peranan dari seorang pengajar menjadi seorang pemimpin. Jabatan kepala sekolah tentunya memiliki tanggung jawab, wewenang, dan penghasilan yang lebih besar daripada jabatan guru. Dengan demikian, guru tersebut telah meningkatkan posisinya dalam stratifikasi sosial.

Mobilitas sosial vertikal naik yang dialami oleh guru tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Baca Juga:  Setelah Mengenal Perubahan Utama Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka: Hal Apa yang Paling Membuat Ibu dan Bapak Guru Bersemangat? Mengapa?

Mobilitas sosial vertikal naik yang dialami oleh guru tersebut memiliki dampak positif dan negatif, antara lain:

1. Dampak positif:

2. Dampak negatif:

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *