Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau kelompok sosial dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang lain. Mobilitas sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan. Mobilitas sosial dapat berbentuk vertikal atau horizontal. Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status yang tidak sederajat, bisa naik (social climbing) atau turun (social sinking). Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status dalam lapisan yang sama.
Namun, apakah ada mobilitas sosial yang tidak menimbulkan perubahan status dan peranan? Jawabannya adalah ya. Mobilitas sosial seperti ini disebut sebagai mobilitas geografis. Mobilitas geografis adalah perpindahan individu atau kelompok dari suatu tempat ke tempat lain. Contohnya adalah migrasi, yaitu perpindahan penduduk secara permanen atau semi permanen dari suatu wilayah ke wilayah lain.
Mobilitas geografis tidak selalu menyebabkan perubahan status dan peranan. Hal ini tergantung pada kondisi tempat asal dan tempat tujuan. Jika tempat asal dan tujuan memiliki struktur sosial yang sama atau mirip, maka tidak ada perubahan status dan peranan yang signifikan. Contohnya adalah seorang guru yang pindah tugas dari sekolah di kota A ke sekolah di kota B. Status dan peranannya sebagai guru tetap sama, hanya lokasi kerjanya yang berbeda.
Namun, jika tempat asal dan tujuan memiliki struktur sosial yang berbeda atau jauh, maka ada kemungkinan terjadi perubahan status dan peranan. Contohnya adalah seorang petani yang pindah dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan. Status dan peranannya sebagai petani tidak berlaku lagi di kota. Ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan mencari pekerjaan lain yang sesuai dengan keterampilan dan kualifikasinya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mengalami mobilitas sosial dengan status dan peranan yang tetap maka orang tersebut mengalami mobilitas geografis dengan kondisi tempat asal dan tujuan yang sama atau mirip. Mobilitas sosial seperti ini tidak menimbulkan dampak positif atau negatif secara signifikan bagi individu atau kelompok yang mengalaminya. Namun, mobilitas sosial seperti ini dapat mempengaruhi pola interaksi sosial, budaya, dan ekonomi antara tempat asal dan tujuan.