Metode Kontrasepsi yang Bekerja Menghambat Ovulasi Antara Lain

Metode Kontrasepsi yang Bekerja Menghambat Ovulasi Antara Lain

Posted on

Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari indung telur wanita yang siap untuk dibuahi oleh sel sperma. Ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan siklus menstruasi, sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya. Jika sel telur tidak dibuahi dalam waktu 24 jam setelah ovulasi, maka sel telur akan mati dan keluar bersama darah haid.

Salah satu cara untuk mencegah atau menunda kehamilan adalah dengan menggunakan metode kontrasepsi yang bekerja menghambat ovulasi. Metode kontrasepsi ini menggunakan hormon sintetik yang meniru hormon alami wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.

Metode kontrasepsi yang bekerja menghambat ovulasi antara lain adalah:

Pil KB

Pil KB adalah metode kontrasepsi yang paling umum digunakan oleh wanita di seluruh dunia. Pil KB terdiri dari dua jenis, yaitu pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron, dan pil mini yang hanya mengandung progesteron. Pil KB harus diminum setiap hari pada waktu yang sama untuk menjaga kadar hormon tetap stabil.

Cara kerja pil KB adalah dengan menekan sekresi gonadotropin, yaitu hormon yang merangsang indung telur untuk melepaskan sel telur. Dengan demikian, ovulasi tidak terjadi dan sel telur tidak bisa dibuahi oleh sel sperma. Selain itu, pil KB juga mempengaruhi lendir serviks (mulut rahim) sehingga menjadi lebih kental dan sulit dilewati oleh sel sperma. Pil KB juga dapat mengubah lapisan rahim sehingga tidak cocok untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi.

Baca Juga:  Sistem Monik: Pintu/Saluran Air yang Efektif untuk Kolam Budi Daya Pembenihan Ikan Konsumsi

Keuntungan dari pil KB adalah dapat mengatur siklus menstruasi, mengurangi nyeri haid, mengurangi risiko kanker indung telur dan rahim, dan dapat segera mengembalikan kesuburan setelah berhenti minum pil. Namun, pil KB juga memiliki beberapa kekurangan, seperti dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur, mual, sakit kepala, perubahan berat badan, dan penurunan libido. Pil KB juga tidak dapat melindungi dari infeksi menular seksual (IMS) dan memerlukan kedisiplinan dalam minum pil setiap hari.

Suntik KB

Suntik KB adalah metode kontrasepsi yang menggunakan hormon progesteron sintetik yang disuntikkan ke dalam otot lengan atau bokong. Suntik KB ada dua jenis, yaitu suntik 3 bulan yang harus diulang setiap 3 bulan sekali, dan suntik 1 bulan yang harus diulang setiap bulan sekali.

Cara kerja suntik KB adalah dengan menekan sekresi gonadotropin, sehingga ovulasi tidak terjadi dan sel telur tidak bisa dibuahi oleh sel sperma. Suntik KB juga mempengaruhi lendir serviks sehingga menjadi lebih kental dan sulit dilewati oleh sel sperma. Suntik KB juga dapat mengubah lapisan rahim sehingga tidak cocok untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi.

Keuntungan dari suntik KB adalah tidak perlu minum pil setiap hari, dapat mengurangi nyeri haid, mengurangi risiko kanker indung telur dan rahim, dan dapat melindungi dari kanker payudara. Namun, suntik KB juga memiliki beberapa kekurangan, seperti dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur, amenorea (tidak haid), penambahan berat badan, nyeri payudara, dan penurunan massa tulang. Suntik KB juga tidak dapat melindungi dari IMS dan memerlukan waktu lebih lama untuk mengembalikan kesuburan setelah berhenti suntik.

Baca Juga:  Pengambilan Nafas untuk Renang Gaya Dada: Kapan dan Bagaimana?

Implan

Implan adalah metode kontrasepsi yang menggunakan batang kecil yang mengandung hormon progesteron sintetik yang dimasukkan ke dalam lengan atas. Implan dapat bertahan hingga 3 tahun dan dapat dicabut kapan saja jika ingin berhenti.

Cara kerja implan adalah dengan menekan sekresi gonadotropin, sehingga ovulasi tidak terjadi dan sel telur tidak bisa dibuahi oleh sel sperma. Implan juga mempengaruhi lendir serviks sehingga menjadi lebih kental dan sulit dilewati oleh sel sperma. Implan juga dapat mengubah lapisan rahim sehingga tidak cocok untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi.

Keuntungan dari implan adalah tidak perlu minum pil setiap hari, dapat mengurangi nyeri haid, mengurangi risiko kanker indung telur dan rahim, dan dapat segera mengembalikan kesuburan setelah dicabut. Namun, implan juga memiliki beberapa kekurangan, seperti dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur, amenorea (tidak haid), penambahan berat badan, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati. Implan juga tidak dapat melindungi dari IMS dan memerlukan tindakan medis untuk memasang dan mencabut implan.

Cincin Vagina

Cincin vagina adalah metode kontrasepsi yang menggunakan cincin fleksibel yang mengandung estrogen dan progesteron sintetik yang dimasukkan ke dalam vagina. Cincin vagina harus diganti setiap bulan sekali.

Baca Juga:  Menciptakan Keseimbangan yang Sempurna antara Pembangunan Wilayah dan Pertumbuhan Wilayah

Cara kerja cincin vagina adalah dengan melepaskan hormon estrogen dan progesteron secara terus menerus ke dalam aliran darah. Hormon-hormon ini akan menekan sekresi gonadotropin, sehingga ovulasi tidak terjadi dan sel telur tidak bisa dibuahi oleh sel sperma. Cincin vagina juga mempengaruhi lendir serviks sehingga menjadi lebih kental dan sulit dilewati oleh sel sperma. Cincin vagina juga dapat mengubah lapisan rahim sehingga tidak cocok untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi.

Keuntungan dari cincin vagina adalah tidak perlu minum pil setiap hari, dapat mengatur siklus menstruasi, mengurangi nyeri haid, mengurangi risiko kanker indung telur dan rahim, dan dapat segera mengembalikan kesuburan setelah berhenti menggunakan cincin. Namun, cincin vagina juga memiliki beberapa kekurangan, seperti dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur, mual, sakit kepala, perubahan berat badan, dan penurunan libido. Cincin vagina juga tidak dapat melindungi dari IMS dan memerlukan kedisiplinan dalam memasang dan mencabut cincin setiap bulan.

Itulah beberapa metode kontrasepsi yang bekerja menghambat ovulasi antara lain. Metode kontrasepsi yang tepat untuk Anda tergantung pada kondisi kesehatan, preferensi, dan rencana kehamilan Anda. Konsultasikan dengan dokter sebelum memilih metode kontrasepsi yang sesuai untuk Anda.

Pos Terkait: