Pembagian CP atau center point pada sebuah proyek konstruksi sangat penting untuk menentukan titik pusat dari sebuah area yang akan dibangun. Dalam pembagian CP sendiri, terdapat 2 sistem yang biasa digunakan, yaitu sistem fase dan sistem kelas. Namun, mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase dan bukan kelas? Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus menggunakan sistem fase pada pembagian CP:
1. Mempermudah Proses Pemetaan
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, titik pusat dari suatu area dihitung berdasarkan garis tengah dari fase tersebut. Dalam arti lain, kita hanya perlu menentukan sebuah titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan sistem kelas, dimana kita harus menentukan titik pusat pada setiap kelas dan menghitung jarak dari titik tersebut ke setiap elemen yang ada pada kelas tersebut.
2. Efisien dan Akurat
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Dalam arti lain, kita hanya perlu menghitung jarak sebanyak satu kali untuk setiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan sistem kelas, dimana kita harus menghitung jarak sebanyak dua kali untuk setiap elemen yang ada pada kelas tersebut.
3. Meminimalisir Kesalahan
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini meminimalisir kesalahan dalam perhitungan jarak, karena kita hanya perlu menghitung jarak sebanyak satu kali untuk setiap elemen yang ada pada fase tersebut. Sedangkan pada sistem kelas, kita harus menghitung jarak sebanyak dua kali untuk setiap elemen yang ada pada kelas tersebut, sehingga kesalahan dalam perhitungan jarak lebih besar.
4. Lebih Mudah Dikendalikan
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat proses pembagian CP lebih mudah dikendalikan, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
5. Lebih Cepat dan Efektif
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat proses pembagian CP lebih cepat dan efektif, karena kita hanya perlu menghitung jarak sebanyak satu kali untuk setiap elemen yang ada pada fase tersebut. Sedangkan pada sistem kelas, kita harus menghitung jarak sebanyak dua kali untuk setiap elemen yang ada pada kelas tersebut, sehingga proses pembagian CP lebih lambat dan kurang efektif.
6. Lebih Mudah Dipahami
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, titik pusat dari suatu area dihitung berdasarkan garis tengah dari fase tersebut. Hal ini membuat sistem fase lebih mudah dipahami dibandingkan dengan sistem kelas, dimana kita harus menentukan titik pusat pada setiap kelas dan menghitung jarak dari titik tersebut ke setiap elemen yang ada pada kelas tersebut.
7. Lebih Fleksibel
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita dapat dengan mudah menambah atau mengurangi jumlah fase sesuai dengan kebutuhan. Hal ini membuat sistem fase lebih fleksibel dibandingkan dengan sistem kelas, dimana kita harus menentukan titik pusat pada setiap kelas dan menghitung jarak dari titik tersebut ke setiap elemen yang ada pada kelas tersebut.
8. Lebih Akurat dalam Menghitung Volume
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat perhitungan volume lebih akurat, karena kita hanya perlu menghitung jarak sebanyak satu kali untuk setiap elemen yang ada pada fase tersebut. Sedangkan pada sistem kelas, kita harus menghitung jarak sebanyak dua kali untuk setiap elemen yang ada pada kelas tersebut, sehingga perhitungan volume lebih tidak akurat.
9. Lebih Mudah dalam Menghitung Biaya
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat perhitungan biaya lebih mudah, karena kita hanya perlu menghitung jarak sebanyak satu kali untuk setiap elemen yang ada pada fase tersebut. Sedangkan pada sistem kelas, kita harus menghitung jarak sebanyak dua kali untuk setiap elemen yang ada pada kelas tersebut, sehingga perhitungan biaya lebih sulit dan kompleks.
10. Lebih Mudah Diterapkan pada Konstruksi Skala Besar
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita dapat dengan mudah menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat sistem fase lebih mudah diterapkan pada konstruksi skala besar, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
11. Lebih Mudah Dalam Pemeliharaan
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat pemeliharaan lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
12. Lebih Mudah Dalam Pengukuran
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat pengukuran lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
13. Lebih Mudah Dalam Perencanaan
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita dapat dengan mudah menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat perencanaan lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
14. Lebih Mudah Dalam Pengawasan
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas. Hal ini membuat pengawasan lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
15. Lebih Mudah Dalam Pekerjaan Lapangan
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat pekerjaan lapangan lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
16. Lebih Mudah Dalam Pemeliharaan Data
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat pemeliharaan data lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
17. Lebih Mudah Dalam Perhitungan Ketinggian
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat perhitungan ketinggian lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
18. Lebih Mudah Dalam Perhitungan Luas
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas. Hal ini membuat perhitungan luas lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
19. Lebih Mudah Dalam Perhitungan Volume Tanah
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu menentukan titik pusat pada setiap fase dan menghitung jarak dari titik tersebut ke tiap elemen yang ada pada fase tersebut. Hal ini membuat perhitungan volume tanah lebih mudah, karena kita hanya perlu menghitung jarak sebanyak satu kali untuk setiap elemen yang ada pada fase tersebut. Sedangkan pada sistem kelas, kita harus menghitung jarak sebanyak dua kali untuk setiap elemen yang ada pada kelas tersebut, sehingga perhitungan volume tanah lebih sulit dan kompleks.
20. Lebih Mudah Dalam Perhitungan Volume Bangunan
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas. Hal ini membuat perhitungan volume bangunan lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
21. Lebih Mudah Dalam Perhitungan Volume Air
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas. Hal ini membuat perhitungan volume air lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
22. Lebih Mudah Dalam Perhitungan Volume Lainnya
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas. Hal ini membuat perhitungan volume lainnya lebih mudah, karena kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti pada sistem kelas.
23. Lebih Mudah Dalam Perhitungan Berat
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, kita hanya perlu memperhatikan titik pusat pada setiap fase dan tidak perlu memperhatikan titik pusat pada setiap kelas seperti