Mungkin banyak dari kita yang tidak tahu mengapa Nabi Ibrahim tidak menyukai pekerjaan ayahnya. Nabi Ibrahim adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia. Namun, sebelum menjadi nabi, Nabi Ibrahim adalah seorang anak yang hidup bersama keluarganya.
Keluarga Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim lahir di kalangan keluarga yang kaya raya dan dihormati oleh masyarakatnya. Ayahnya bernama Azar, yang merupakan seorang pembuat berhala. Karena pekerjaannya, Azar dihormati oleh masyarakatnya dan dianggap sebagai orang yang berpengaruh.
Namun, hal ini tidak membuat Nabi Ibrahim merasa bangga akan pekerjaan ayahnya. Sebaliknya, Nabi Ibrahim tidak menyukai pekerjaan ayahnya karena pekerjaan tersebut bertentangan dengan ajaran Allah SWT yang memberikan petunjuk kepada manusia untuk menyembah-Nya.
Perjalanan Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim tidak hanya tidak menyukai pekerjaan ayahnya, tetapi ia juga memutuskan untuk meninggalkan keluarganya dan pergi mencari kebenaran. Nabi Ibrahim meninggalkan keluarganya dan berjalan-jalan ke berbagai tempat untuk mencari kebenaran dan mengajarkan ajaran Allah SWT.
Perjalanan Nabi Ibrahim memakan waktu yang cukup lama. Ia menghadapi berbagai rintangan dan cobaan dalam perjalanan mencari kebenaran. Namun, ia tidak pernah menyerah dan terus berusaha mencari kebenaran sampai akhirnya ia memperoleh petunjuk dari Allah SWT.
Alasan Nabi Ibrahim Tidak Menyukai Pekerjaan Ayahnya
Ada beberapa alasan mengapa Nabi Ibrahim tidak menyukai pekerjaan ayahnya. Pertama, pekerjaan ayahnya bertentangan dengan ajaran Allah SWT yang memberikan petunjuk kepada manusia untuk menyembah-Nya. Kedua, pekerjaan ayahnya tidak bermanfaat bagi manusia karena berhala tidak dapat memberikan manfaat apa pun.
Nabi Ibrahim menyadari bahwa pekerjaan ayahnya tidak bermanfaat bagi manusia dan bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk meninggalkan keluarganya dan mencari kebenaran. Dalam perjalanan mencari kebenaran, Nabi Ibrahim memperoleh petunjuk dari Allah SWT dan diberikan kepercayaan untuk menjadi nabi yang diutus untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia.
Kesimpulan
Mengapa Nabi Ibrahim tidak menyukai pekerjaan ayahnya? Hal ini disebabkan oleh pekerjaan ayahnya yang bertentangan dengan ajaran Allah SWT dan tidak bermanfaat bagi manusia. Nabi Ibrahim menyadari hal ini dan memutuskan untuk meninggalkan keluarganya dan mencari kebenaran. Dalam perjalanan mencari kebenaran, ia memperoleh petunjuk dari Allah SWT dan diberikan kepercayaan untuk menjadi nabi yang diutus untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia.