Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design

Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design

Posted on

Metode pembelajaran backward design adalah salah satu cara yang efektif untuk merancang kurikulum dan mengembangkan kurikulum yang berfokus pada hasil belajar yang diinginkan. CP atau Competency Program juga dirancang dengan menggunakan metode backward design agar dapat memastikan bahwa peserta didik mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam program tersebut.

Apa itu Metode Backward Design?

Metode backward design adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada hasil atau tujuan belajar. Dalam metode ini, terlebih dahulu ditentukan hasil atau tujuan akhir yang ingin dicapai, kemudian baru dirancang kegiatan dan strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mencapai tujuan tersebut.

Metode ini sangat berbeda dengan pendekatan pembelajaran tradisional yang lebih berfokus pada materi yang disampaikan dan aktivitas yang dilakukan daripada hasil belajar yang ingin dicapai.

Baca Juga:  Log 10 Hasilnya Berapa Ya? Apakah 1? Mengapa?

Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design?

CP dirancang dengan menggunakan metode backward design karena ada beberapa alasan mengapa metode ini sangat efektif dalam merancang program pelatihan atau pembelajaran seperti CP:

1. Fokus pada Hasil Belajar yang Diinginkan

Saat merancang CP, sangat penting untuk menentukan hasil belajar yang ingin dicapai. Hal ini akan membantu dalam menentukan konten pelatihan atau pembelajaran yang tepat dan efektif. Dengan menggunakan metode backward design, peserta didik akan lebih fokus pada hasil belajar yang ingin dicapai dan strategi pembelajaran yang dapat membantu mereka mencapai tujuan tersebut.

2. Menentukan Prioritas

Dalam merancang CP, seringkali terdapat banyak materi atau topik yang ingin disampaikan. Dengan menggunakan metode backward design, dapat membantu dalam menentukan prioritas materi atau topik apa yang harus disampaikan terlebih dahulu dan apa yang dapat ditunda atau diabaikan.

3. Mendukung Pembelajaran yang Aktif dan Efektif

Dalam metode backward design, peserta didik lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini karena mereka lebih fokus pada hasil belajar yang ingin dicapai dan strategi pembelajaran yang dapat membantu mereka mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih efektif dan lebih bermakna bagi peserta didik.

Baca Juga:  Gejala Asidosis pada Penderita Pneumonia: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Langkah-langkah dalam Merancang CP dengan Menggunakan Metode Backward Design

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan dalam merancang CP dengan menggunakan metode backward design:

1. Tentukan Hasil Belajar yang Ingin Dicapai

Langkah pertama dalam merancang CP adalah menentukan hasil belajar yang ingin dicapai. Hal ini dapat dilakukan dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik.

2. Identifikasi Kebutuhan Peserta Didik

Selanjutnya, identifikasi kebutuhan peserta didik seperti kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.

3. Rancang Kegiatan dan Strategi Pembelajaran

Setelah menentukan hasil belajar yang ingin dicapai dan kebutuhan peserta didik, selanjutnya adalah merancang kegiatan dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Evaluasi Hasil Belajar

Langkah terakhir adalah mengevaluasi hasil belajar peserta didik untuk memastikan bahwa mereka telah mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Kesimpulan

CP dirancang dengan menggunakan metode backward design karena metode ini sangat efektif dalam merancang program pelatihan atau pembelajaran yang berfokus pada hasil belajar yang diinginkan. Dalam merancang CP dengan metode backward design, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah menentukan hasil belajar yang ingin dicapai, identifikasi kebutuhan peserta didik, merancang kegiatan dan strategi pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar peserta didik.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *