Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design

Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design

Posted on
Mengapa CP Dirancang dengan Menggunakan Metode Backward Design

 

CP (Capaian Pembelajaran) adalah tujuan akhir yang ingin dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu proses pembelajaran. CP mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dimiliki oleh siswa sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan.

Untuk merancang CP yang efektif dan relevan, diperlukan suatu metode perancangan kurikulum pendidikan yang berorientasi pada hasil. Metode tersebut adalah metode backward design.

Metode backward design adalah metode yang dimulai dengan menentukan tujuan akhir (CP) terlebih dahulu sebelum menentukan kegiatan pembelajaran dan asesmen yang digunakan. Metode ini melibatkan tiga tahap perencanaan, yaitu:

  1. Identifikasi hasil yang diinginkan (CP)
  2. Menentukan bukti-bukti yang dapat diterima (asesmen)
  3. Merencanakan pengalaman belajar dan instruksi (kegiatan pembelajaran)

Dengan menggunakan metode backward design, perancang kurikulum dapat memastikan bahwa CP yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa, relevan dengan konteks dan tantangan zaman, serta dapat diukur secara valid dan reliabel.

Selain itu, metode backward design juga dapat membantu guru dalam mengimplementasikan kurikulum di kelas. Guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan CP dan asesmen yang telah ditetapkan, serta dapat menyesuaikan strategi dan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa.

Baca Juga:  Tujuan Umum Kerjasama Ekonomi Internasional dan Cara Mencapainya

Dengan demikian, metode backward design dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pencapaian CP secara optimal.

Kesimpulan

CP adalah tujuan akhir dari proses pembelajaran yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dimiliki oleh siswa.

Metode backward design adalah metode perancangan kurikulum pendidikan yang berorientasi pada hasil. Metode ini dimulai dengan menentukan CP terlebih dahulu sebelum menentukan kegiatan pembelajaran dan asesmen.

Metode backward design dapat memastikan bahwa CP yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa, relevan dengan konteks dan tantangan zaman, serta dapat diukur secara valid dan reliabel.

Metode backward design juga dapat membantu guru dalam mengimplementasikan kurikulum di kelas. Guru dapat merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan CP dan asesmen, serta dapat menyesuaikan strategi dan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa.

Metode backward design dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pencapaian CP secara optimal.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *