Biaya semi variabel adalah biaya yang sifatnya sebagian tetap dan sebagian lagi variabel. Biaya ini berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Misalnya, biaya supervisor, biaya pemeliharaan mesin dan instalasi, biaya listrik, air, telepon, dan lain-lain. Biaya semi variabel memiliki sifat tetap dalam tingkatan produksi atau konsumen tertentu. Namun, biaya ini menjadi biaya variabel ketika tingkat produksi melebihi standar yang ditentukan.
Biaya semi variabel yang memiliki biaya tetap yang rendah selalu dipilih oleh perusahaan karena beberapa alasan. Pertama, biaya semi variabel dapat membantu perusahaan untuk menghemat biaya produksi. Dengan biaya tetap yang rendah, perusahaan dapat menurunkan titik impas atau break even point (BEP), yaitu titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai laba lebih cepat dan lebih besar.
Kedua, biaya semi variabel dapat membantu perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pasar. Dengan biaya variabel yang fleksibel, perusahaan dapat meningkatkan atau menurunkan volume produksi sesuai dengan permintaan konsumen. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari overproduksi atau underproduksi yang dapat merugikan perusahaan.
Ketiga, biaya semi variabel dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan biaya tetap yang rendah, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya yang lebih banyak untuk aktivitas-aktivitas yang bernilai tambah. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
Oleh karena itu, biaya semi variabel yang memiliki biaya tetap yang rendah selalu dipilih oleh perusahaan karena dapat memberikan manfaat-manfaat di atas. Biaya semi variabel merupakan jenis biaya yang penting untuk diperhatikan oleh para pebisnis dalam melakukan proses produksi dan pengambilan keputusan.