Mengapa Batik Jumputan Sering Disebut dengan Batik Ikat Celup

Mengapa Batik Jumputan Sering Disebut dengan Batik Ikat Celup

Posted on

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Batik merupakan seni membatik kain dengan menggunakan malam atau lilin pada bagian-bagian tertentu sehingga hasilnya membentuk pola-pola yang indah dan unik. Di Indonesia, batik memiliki beragam jenis dan ragam, salah satunya adalah batik jumputan atau sering juga disebut batik ikat celup. Namun, mengapa batik jumputan sering disebut dengan batik ikat celup? Mari kita simak penjelasannya.

Apa Itu Batik Jumputan?

Batik jumputan adalah teknik membatik dengan cara mengikat kain menggunakan benang dan kemudian dicelupkan ke dalam pewarna. Proses pewarnaan dilakukan dengan cara celup, sehingga warna hanya menempel pada bagian yang tidak terikat benang. Setelah dicuci dan dikeringkan, maka benang ikat kemudian dibuka sehingga terlihat pola-pola yang terbentuk.

Perbedaan Antara Batik Jumputan dan Batik Ikat Celup

Meskipun sering disebut dengan nama yang sama, sebenarnya ada perbedaan antara batik jumputan dan batik ikat celup. Batik jumputan menggunakan benang untuk mengikat kain, sedangkan batik ikat celup menggunakan teknik ikat dan celup tanpa menggunakan benang. Batik ikat celup biasanya menggunakan teknik ikat dengan tali rafia atau anyaman bambu untuk mengikat kain sebelum dicelupkan ke dalam pewarna. Setelah dicuci dan dikeringkan, maka tali rafia atau anyaman bambu tersebut dibuka sehingga terlihat pola-pola yang terbentuk.

Baca Juga:  Jelaskan Keuntungan yang Diperoleh Bangsa Indonesia

Asal Usul Batik Jumputan

Asal usul batik jumputan berasal dari daerah Jepara, Jawa Tengah. Teknik membatik dengan cara mengikat benang ini dikenal dengan sebutan “jumputan” karena proses pengikatannya menggunakan benang yang dijumput atau diikat sehingga membentuk pola-pola tertentu. Batik jumputan pada awalnya hanya digunakan untuk membuat kain kebaya dan kain sarung. Namun, seiring perkembangan zaman, batik jumputan semakin populer dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti baju, tas, dompet, dan lain sebagainya.

Keunikan Batik Jumputan

Keunikan batik jumputan terletak pada pola yang tercipta dari ikatan benang yang dilakukan secara manual. Pola-pola tersebut dapat berupa garis-garis, lingkaran, bintang, atau bentuk-bentuk lain yang terinspirasi dari alam dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, warna-warna yang digunakan pada batik jumputan biasanya lebih cerah dan kontras, sehingga memberikan kesan yang lebih hidup dan ceria.

Kelebihan dan Kekurangan Batik Jumputan

Sebagai salah satu jenis batik yang populer, tentu saja batik jumputan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah memiliki pola yang unik dan beragam, serta warna yang cerah dan kontras. Batik jumputan juga tergolong mudah dibuat dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Namun, kekurangan dari batik jumputan adalah sulitnya mempertahankan pola dan warna ketika dicuci, serta mudah pudar jika terkena sinar matahari terlalu lama.

Baca Juga:  Efek Pantulan Bunyi yang Dapat Menyebabkan Bunyi Asli

Menjaga Keaslian Batik Jumputan

Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak pula batik jumputan palsu yang beredar di pasaran. Oleh karena itu, sebagai konsumen yang cerdas, kita harus bisa membedakan batik jumputan asli dan palsu. Batik jumputan asli biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan batik jumputan palsu. Selain itu, kita juga bisa memperhatikan kualitas kain dan pewarna yang digunakan, serta pola dan warna yang unik dan tidak mudah pudar.

Kesimpulan

Batik jumputan atau batik ikat celup merupakan salah satu jenis batik yang populer di Indonesia. Meskipun sering disebut dengan nama yang sama, sebenarnya terdapat perbedaan antara batik jumputan dan batik ikat celup. Batik jumputan menggunakan benang untuk mengikat kain, sedangkan batik ikat celup menggunakan teknik ikat dan celup tanpa menggunakan benang. Keunikan batik jumputan terletak pada pola yang tercipta dari ikatan benang yang dilakukan secara manual. Selain itu, batik jumputan juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu kita ketahui sebagai konsumen yang cerdas. Untuk menjaga keaslian batik jumputan, kita harus bisa membedakan batik jumputan asli dan palsu dengan memperhatikan kualitas kain, pewarna, serta pola dan warna yang unik dan tidak mudah pudar.

Pos Terkait: