Pengantar
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang dianggap sebagai petunjuk utama dalam menjalani kehidupan. Di dalamnya terdapat banyak ajaran dan prinsip yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk juga dalam hal musyawarah. Musyawarah merupakan sebuah proses diskusi dan konsultasi untuk mencapai keputusan yang terbaik dalam berbagai hal. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa al-Qur’an menganjurkan musyawarah secara relax Indonesian.
Musyawarah dalam al-Qur’an
Al-Qur’an secara eksplisit menganjurkan umat Muslim untuk melakukan musyawarah dalam beberapa ayat. Salah satunya terdapat pada Surah Ali Imran, ayat 159, yang berbunyi: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
1. Makna Musyawarah
Musyawarah memiliki makna yang dalam dalam Islam. Secara harfiah, musyawarah berarti berkumpul dan berdiskusi untuk mencapai suatu kesepakatan. Dalam konteks al-Qur’an, musyawarah mencakup mendengarkan pendapat orang lain, memberikan masukan, dan mencari solusi terbaik bersama-sama.
Dalam Surah Ash-Shura, ayat 38, Allah berfirman: “Dan mereka yang menjawab seruan Tuhan mereka (dalam melaksanakan) shalat, dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” Ayat ini menunjukkan pentingnya musyawarah dalam kehidupan umat Muslim dan pentingnya berdiskusi dalam mencapai keputusan yang adil.
2. Tujuan Musyawarah
Musyawarah memiliki tujuan yang jelas dalam al-Qur’an. Salah satunya adalah mencapai keputusan yang terbaik dan adil. Dalam Surah An-Nisa, ayat 58, Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah menyuruhmu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Musyawarah membantu umat Muslim dalam mencapai keadilan dan kebajikan.
Tujuan musyawarah lainnya adalah menciptakan persatuan dan kesepahaman antara umat Muslim. Dalam Surah Al-Hujurat, ayat 10, Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” Melalui musyawarah, umat Muslim dapat membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati antara sesama Muslim.
3. Prinsip Musyawarah
Al-Qur’an juga menekankan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam musyawarah. Salah satunya adalah prinsip saling mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Dalam Surah Al-An’am, ayat 68, Allah berfirman: “Apabila kamu berjumpa dengan mereka yang tidak beriman, maka bacakanlah (wahyu) Al-Qur’an ini kepada mereka. Jika mereka berpaling, maka katakanlah: “Aku telah memperingatkan kamu dengan kerasnya (azab) yang sama seperti yang aku peringatkan kepada kaum Ad dan Tsamud.” Ayat ini mengajarkan pentingnya memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan memahami pandangan mereka.
Prinsip lainnya adalah mencari persamaan dan kesepakatan. Dalam Surah Al-Imran, ayat 103, Allah berfirman: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” Dalam musyawarah, umat Muslim diajarkan untuk mencari persamaan dan kesepakatan yang dapat mempersatukan umat.
4. Keberagaman Pendapat
Al-Qur’an mengakui keberagaman pendapat dalam berbagai masalah. Dalam Surah An-Nisa, ayat 115, Allah berfirman: “Dan barangsiapa yang bertindak dengan zalim atau menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia akan mendapati Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” Ayat ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki pendapat yang berbeda, dan musyawarah adalah cara untuk mencapai kesepakatan dan penyelesaian yang adil.
Keberagaman pendapat ini juga mencerminkan kekayaan dalam Islam. Dalam Surah Al-Hujurat, ayat 13, Allah berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Al-Qur’an mengajarkan agar umat Muslim menghargai keberagaman pendapat dan saling mengenal untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.
5. Toleransi dan Persatuan
Musyawarah juga berperan penting dalam menciptakan toleransi dan persatuan antara umat Muslim. Dalam Surah Al-Hujurat, ayat 10, Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” Musyawarah membantu mengatasi perbedaan dan konflik, serta memperkuat ikatan antara sesama Muslim.
Toleransi juga diajarkan dalam Surah Al-Mumtahanah, ayat 8: “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” Dalam musyawarah, umat Muslim diajarkan untuk berlaku adil dan baik terhadap orang-orang yang berbeda keyakinan, sehingga menciptakan harmoni dan persatuan di antara umat manusia.
Kesimpulan
Al-Qur’an menganjurkan umat Muslim untuk melaksanakan musyawarah secara relax Indonesian dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui musyawarah, umat Muslim dapat mencapai keputusan yang terbaik, menghargai keberagaman pendapat, menciptakan toleransi, dan memperkuat persatuan. Musyawarah adalah salah satu prinsip penting dalam Islam yang dapat membantu menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan berkualitas.