Manusia purba memiliki pola hidup yang berbeda-beda sesuai dengan perkembangan zaman dan lingkungan. Salah satu pola hidup yang pernah dilakukan oleh manusia purba adalah berburu dan berpindah-pindah tempat. Masa kehidupan berburu dan berpindah-pindah ini berlangsung bersamaan dengan zaman tertentu. Zaman apa sajakah itu? Mari kita simak penjelasannya.
Zaman Paleolitikum
Zaman Paleolitikum atau zaman batu tua adalah zaman pertama dalam sejarah manusia purba. Zaman ini dimulai sekitar 2,5 juta tahun yang lalu hingga 10.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini, manusia purba hidup di alam terbuka dan tinggal di gua-gua atau sarang-sarang di atas pohon. Mereka belum mengenal cara membuat api, bercocok tanam, atau memelihara hewan.
Untuk bertahan hidup, manusia purba pada zaman ini melakukan aktivitas berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka berburu hewan-hewan besar seperti rusa, babi, kerbau, atau mamut dengan menggunakan alat-alat sederhana dari batu, tulang, atau kayu. Mereka juga mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, jamur, atau madu dari alam. Selain itu, mereka juga menangkap ikan dari sungai atau laut.
Karena sumber makanan mereka tergantung pada musim dan keberadaan hewan buruan, manusia purba pada zaman ini hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Mereka mengikuti jejak hewan buruan atau mencari tempat yang lebih subur dan aman. Mereka juga berpindah-pindah untuk menghindari bencana alam seperti banjir, gunung meletus, atau gempa bumi.
Zaman Kala Pleistosen
Zaman Kala Pleistosen atau zaman kuarter adalah zaman terakhir dalam masa Neozoikum. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu hingga 10.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini, bumi mengalami perubahan iklim yang drastis akibat adanya zaman es dan interglasial. Zaman es adalah periode di mana suhu bumi menurun dan sebagian besar permukaan bumi tertutup oleh es. Interglasial adalah periode di mana suhu bumi meningkat dan es mencair.
Pada zaman ini, manusia purba masih hidup dengan pola berburu dan berpindah-pindah tempat seperti pada zaman Paleolitikum. Namun, mereka juga mengalami perkembangan dalam hal alat-alat yang digunakan, seni, dan budaya. Mereka mulai menggunakan api untuk menghangatkan tubuh, memasak makanan, atau mengusir binatang buas. Mereka juga mulai membuat alat-alat yang lebih halus dan bervariasi dari batu, tulang, tanduk, atau kayu. Mereka juga mulai membuat seni seperti lukisan dinding gua, patung, atau perhiasan dari bahan-bahan alam.
Pada zaman ini, manusia purba juga mulai berkembang menjadi beberapa jenis seperti Homo erectus, Homo sapiens, Homo neanderthalensis, atau Homo floresiensis. Mereka memiliki ciri-ciri fisik dan mental yang berbeda-beda sesuai dengan adaptasi terhadap lingkungan. Mereka juga memiliki peninggalan berupa fosil, alat-alat, atau seni yang ditemukan di berbagai tempat di dunia.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa kehidupan berburu dan berpindah-pindah berlangsung bersamaan dengan zaman Paleolitikum dan zaman Kala Pleistosen. Pada kedua zaman tersebut, manusia purba hidup secara nomaden, bergantung pada alam, dan menggunakan alat-alat sederhana. Namun, mereka juga mengalami perkembangan dalam hal teknologi, seni, dan budaya seiring dengan perubahan zaman dan lingkungan.