Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap hari. Namun, tidak semua makanan bisa dikonsumsi secara sembarangan oleh umat Islam. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar makanan tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu syaratnya adalah makanan tersebut harus halalan tayyiban.
Apa maksud dari makanan yang halalan tayyiban? Bagaimana cara mengetahui makanan yang halalan tayyiban? Apa saja contoh makanan yang halalan tayyiban? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengacu pada sumber-sumber yang terpercaya.
Pengertian Makanan yang Halalan Tayyiban
Makanan yang halalan tayyiban adalah makanan yang halal dan baik zatnya maupun cara memperolehnya. Halal berarti makanan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dilarang oleh syariat Islam, seperti babi, bangkai, darah, khamr (minuman keras), dan lain-lain. Baik berarti makanan tersebut tidak membahayakan kesehatan tubuh dan jiwa, tidak najis, tidak rusak, tidak tercemar, dan tidak merusak lingkungan.
Istilah halalan tayyiban disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur’an sebagai perintah Allah SWT kepada umat manusia untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik. Misalnya, dalam surat Al-Baqarah ayat 168:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَات الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian” (QS Al-Baqarah: 168).
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengonsumsi makanan yang halalan tayyiban dan melarang mereka untuk mengikuti setan yang menyesatkan. Makanan yang halalan tayyiban adalah makanan yang sesuai dengan fitrah manusia yang diciptakan oleh Allah SWT. Makanan yang tidak halalan tayyiban adalah makanan yang menyalahi fitrah manusia dan membawa kerusakan bagi diri dan lingkungan.
Cara Mengetahui Makanan yang Halalan Tayyiban
Untuk mengetahui makanan yang halalan tayyiban, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
- Melihat sumber dan asal-usul makanan tersebut. Apakah berasal dari hewan atau tumbuhan yang halal? Apakah dipotong atau disiapkan dengan cara yang halal? Apakah ada campuran bahan-bahan yang haram atau meragukan?
- Melihat kandungan dan khasiat makanan tersebut. Apakah mengandung zat-zat yang bermanfaat atau berbahaya bagi tubuh? Apakah memiliki efek samping atau dampak negatif bagi kesehatan? Apakah sesuai dengan kebutuhan gizi dan kondisi tubuh?
- Melihat proses dan cara pengolahan makanan tersebut. Apakah menggunakan alat-alat yang bersih dan steril? Apakah menjaga kebersihan dan kehigienisan makanan? Apakah mengikuti standar kesehatan dan keselamatan makanan?
- Melihat label dan sertifikat makanan tersebut. Apakah memiliki label halal dari lembaga yang berwenang? Apakah memiliki sertifikat kesehatan dan kualitas dari instansi yang terkait? Apakah memiliki informasi lengkap tentang bahan, komposisi, nilai gizi, tanggal kadaluarsa, dan lain-lain?
Dengan melakukan cara-cara di atas, kita bisa memilih makanan yang halalan tayyiban dengan lebih mudah dan akurat. Selain itu, kita juga bisa menghindari makanan yang tidak halalan tayyiban yang bisa merugikan diri kita sendiri dan orang lain.
Contoh Makanan yang Halalan Tayyiban
Makanan yang halalan tayyiban adalah makanan yang halal dan baik zatnya maupun cara memperolehnya. Berikut ini adalah beberapa contoh makanan yang halalan tayyiban:
- Buah-buahan segar, seperti apel, pisang, jeruk, anggur, dan lain-lain. Buah-buahan segar adalah makanan yang halal karena berasal dari tumbuhan yang tidak dilarang oleh Islam. Buah-buahan segar juga baik karena mengandung vitamin, mineral, serat, antioksidan, dan zat-zat lain yang bermanfaat bagi tubuh.
- Sayur-sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, brokoli, kubis, dan lain-lain. Sayur-sayuran hijau adalah makanan yang halal karena berasal dari tumbuhan yang tidak dilarang oleh Islam. Sayur-sayuran hijau juga baik karena mengandung vitamin, mineral, serat, antioksidan, dan zat-zat lain yang bermanfaat bagi tubuh.
- Daging sapi atau ayam yang dipotong dengan cara yang halal. Daging sapi atau ayam adalah makanan yang halal karena berasal dari hewan yang halal dan tidak termasuk hewan yang dilarang oleh Islam. Daging sapi atau ayam juga baik karena mengandung protein, zat besi, seng, dan zat-zat lain yang bermanfaat bagi tubuh.
- Susu sapi atau kambing yang tidak dicampur dengan bahan-bahan yang haram atau meragukan. Susu sapi atau kambing adalah makanan yang halal karena berasal dari hewan yang halal dan tidak termasuk hewan yang dilarang oleh Islam. Susu sapi atau kambing juga baik karena mengandung kalsium, fosfor, vitamin D, dan zat-zat lain yang bermanfaat bagi tubuh.
- Roti gandum atau nasi merah yang tidak dicampur dengan bahan-bahan yang haram atau meragukan. Roti gandum atau nasi merah adalah makanan yang halal karena berasal dari tumbuhan yang tidak dilarang oleh Islam. Roti gandum atau nasi merah juga baik karena mengandung karbohidrat, serat, vitamin B, dan zat-zat lain yang bermanfaat bagi tubuh.