Lapisan Ozon: Racun di Troposfer, Pelindung di Stratosfer

Lapisan Ozon: Racun di Troposfer, Pelindung di Stratosfer

Posted on
Lapisan Ozon: Racun di Troposfer, Pelindung di Stratosfer

 

Lapisan ozon adalah lapisan yang terdiri dari molekul ozon (O3) yang berada di lapisan stratosfer, sekitar 15-35 km dari permukaan Bumi. Lapisan ozon memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi, yaitu menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet (UV) dari matahari yang dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan sel makhluk hidup.

Namun, tidak semua ozon bermanfaat bagi kehidupan. Ozon yang berada di lapisan troposfer, yaitu lapisan atmosfer terendah yang langsung bersentuhan dengan permukaan Bumi, bersifat meracuni dan berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Ozon di troposfer merupakan hasil dari reaksi kimia antara senyawa nitrogen oksida (NOx) dan senyawa organik volatil (VOC) yang dipicu oleh cahaya matahari. Sumber utama NOx dan VOC adalah aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, industri, pertanian, dan penggunaan pelarut.

Ozon di troposfer dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, sesak napas, nyeri dada, asma, bronkitis, pneumonia, dan penurunan fungsi paru-paru. Ozon di troposfer juga dapat merusak tanaman dan ekosistem, seperti mengurangi fotosintesis, menghambat pertumbuhan, mengubah komposisi spesies, dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit dan hama.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi emisi NOx dan VOC yang menjadi penyebab utama terbentuknya ozon di troposfer. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah menggunakan kendaraan bermotor yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan, menghemat energi listrik di rumah dan kantor, menggunakan produk ramah lingkungan yang tidak mengandung VOC, dan menghindari pembakaran sampah terbuka.

Baca Juga:  Lapisan Ozon: Beracun di Troposfer, Bermanfaat di Stratosfer

Sementara itu, lapisan ozon di stratosfer perlu dilestarikan karena merupakan pelindung kehidupan di Bumi dari radiasi UV yang berbahaya. Sayangnya, lapisan ozon di stratosfer mengalami penipisan akibat paparan senyawa-senyawa yang dapat merusak ozon, seperti klorofluorokarbon (CFC), hidroklorofluorokarbon (HCFC), halon, karbon tetraklorida, dan metil kloroform. Senyawa-senyawa ini berasal dari berbagai produk dan aktivitas manusia, seperti pendingin udara, kulkas, busa poliuretan, aerosol, pemadam api halon, dan pelarut industri.

Penipisan lapisan ozon di stratosfer dapat menyebabkan peningkatan radiasi UV yang mencapai permukaan Bumi. Hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan, seperti meningkatnya risiko kanker kulit, katarak mata, gangguan sistem kekebalan tubuh, penurunan hasil panen tanaman pangan, kerusakan plankton laut yang berperan dalam siklus karbon dan oksigen.

Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada lapisan ozon di stratosfer, perlu adanya kerjasama global untuk menghentikan penggunaan senyawa-senyawa yang merusak ozon. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah Protokol Montreal yang ditandatangani oleh 197 negara pada tahun 1987 untuk mengontrol produksi dan konsumsi senyawa-senyawa tersebut. Berkat Protokol Montreal, lapisan ozon di stratosfer diperkirakan akan pulih kembali pada pertengahan abad ini.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada lapisan troposfer ozon bersifat meracuni tetapi pada lapisan stratosfer bermanfaat bagi kehidupan di Bumi karena dapat menahan radiasi UV dari sinar matahari. Oleh karena itu, kita perlu menjaga keseimbangan ozon di atmosfer dengan mengurangi emisi senyawa-senyawa yang dapat membentuk ozon di troposfer dan merusak ozon di stratosfer.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *