Sumber hukum adalah referensi yang digunakan dalam proses pembuatan dan penegakan hukum. Dalam hukum, sumber hukum dibagi menjadi dua jenis, yaitu sumber hukum formil dan sumber hukum materiil. Sumber hukum formil adalah aturan atau peraturan yang mengatur cara pembuatan hukum. Sementara itu, sumber hukum materiil adalah aturan atau peraturan yang mengatur substansi hukum itu sendiri.
Korelasi antara sumber hukum formil dan sumber hukum materiil sangat penting dalam sistem hukum. Tanpa korelasi yang baik antara kedua sumber hukum tersebut, proses pembuatan dan penegakan hukum dapat terganggu dan tidak efektif. Berikut adalah korelasi antara sumber hukum formil dengan sumber hukum materiil:
1. Sumber hukum formil dan materiil saling melengkapi satu sama lain
Sumber hukum formil dan sumber hukum materiil saling melengkapi satu sama lain. Sumber hukum formil memberikan panduan dalam pembuatan dan penegakan hukum, sementara sumber hukum materiil memberikan substansi hukum itu sendiri. Tanpa sumber hukum formil, sumber hukum materiil tidak akan dapat diterapkan dengan efektif.
2. Sumber hukum formil menjamin kepastian hukum
Sumber hukum formil sangat penting dalam menjamin kepastian hukum. Sumber hukum formil memberikan panduan dalam pembuatan dan penegakan hukum yang harus diikuti oleh para pihak yang terlibat dalam proses tersebut. Dengan adanya panduan tersebut, maka para pihak dapat memahami dengan jelas apa yang harus dilakukan dalam proses pembuatan dan penegakan hukum.
3. Sumber hukum materiil menjamin keadilan hukum
Sumber hukum materiil sangat penting dalam menjamin keadilan hukum. Sumber hukum materiil memberikan substansi hukum yang harus diterapkan dalam kasus yang sedang diproses. Dengan adanya substansi hukum tersebut, maka keputusan yang diambil dalam kasus tersebut akan lebih adil dan merata bagi semua pihak yang terlibat.
4. Korelasi antara sumber hukum formil dan sumber hukum materiil dapat terganggu
Korelasi antara sumber hukum formil dan sumber hukum materiil dapat terganggu jika salah satu dari keduanya tidak diikuti dengan baik. Jika sumber hukum formil tidak diikuti dengan baik, maka sumber hukum materiil tidak akan dapat diterapkan dengan efektif. Sebaliknya, jika sumber hukum materiil tidak diterapkan dengan baik, maka keputusan yang diambil dalam kasus tersebut tidak akan adil dan merata.
Contoh dari korelasi antara sumber hukum formil dan sumber hukum materiil dapat dilihat dalam proses pembuatan undang-undang di suatu negara. Dalam proses tersebut, sumber hukum formil seperti konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan putusan pengadilan digunakan untuk memberikan panduan tentang cara pembuatan undang-undang yang sah dan berlaku. Sumber hukum materiil seperti doktrin hukum, asas hukum, dan prinsip hukum digunakan untuk memberikan substansi dalam undang-undang tersebut.
Misalnya, dalam pembuatan undang-undang tentang hak asasi manusia, sumber hukum formil seperti Pasal 28I-XXI dalam Undang-Undang Dasar 1945 di Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang terkait digunakan untuk memberikan panduan dalam pembuatan undang-undang tersebut.
Sumber hukum materiil seperti Universal Declaration of Human Rights dan International Covenant on Civil and Political Rights digunakan untuk memberikan substansi tentang hak asasi manusia yang harus diakui dan dijamin dalam undang-undang tersebut.
Dengan demikian, korelasi antara sumber hukum formil dan sumber hukum materiil sangat penting untuk memastikan undang-undang yang dibuat sah, berlaku, dan adil bagi semua pihak yang terlibat.