Kiasan Dasar Kepramukaan Bersumber pada Sejarah Perjuangan dan Budaya Bangsa

Kiasan Dasar Kepramukaan Bersumber pada Sejarah Perjuangan dan Budaya Bangsa

Posted on

Kepramukaan adalah salah satu bentuk pendidikan karakter yang bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, berjiwa patriotik, dan berbudi luhur. Kepramukaan memiliki metode pendidikan yang khas dan unik, yaitu menggunakan kiasan dasar sebagai salah satu unsur terpadu dalam penyelenggaraan kegiatan kepramukaan.

Kiasan dasar adalah alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang disanjung dan didambakan. Kiasan dasar dalam gerakan pramuka diambil dari romantika sejarah perjuangan dan budaya bangsa Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, mengembangkan imajinasi, dan mendorong kreativitas peserta didik.

Kiasan dasar kepramukaan bersumber pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia dapat dilihat dari pemberian nama jenjang keanggotaan, satuan terkecil, dan satuan terbesar dalam gerakan pramuka. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Pramuka Siaga: Pramuka yang berusia 7 sampai 10 tahun disebut Siaga. Nama “Siaga” diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada masa “mensiagakan” rakyat dalam pergerakan nasional Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Satuan terkecil dalam pramuka golongan Siaga adalah Barung, yang berarti “tempat penjaga ramuan bangunan”. Satuan terbesar dalam pramuka golongan Siaga disebut Perindukan, yang berarti “tempat anak cucu berkumpul”.
  • Pramuka Penggalang: Pramuka yang berusia 11 sampai 15 tahun disebut Penggalang. Nama “Penggalang” diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada masa “penggalangan” persatuan dan kesatuan bangsa dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Satuan terkecil dalam pramuka golongan Penggalang adalah Regu, yang berarti “kelompok kecil pejuang”. Satuan terbesar dalam pramuka golongan Penggalang disebut Pasukan, yang berarti “kelompok besar pejuang”.
  • Pramuka Penegak: Pramuka yang berusia 16 sampai 20 tahun disebut Penegak. Nama “Penegak” diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada masa “menegakkan” kemerdekaan dalam Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Satuan terkecil dalam pramuka golongan Penegak disebut Sangga, yang berarti “kelompok kecil pejuang bersenjata”. Satuan terbesar dalam pramuka golongan Penegak disebut Racana, yang berarti “tempat berkumpulnya para pejuang”.
  • Pramuka Pandega: Pramuka yang berusia 21 sampai 25 tahun disebut Pandega. Nama “Pandega” diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada masa “memandegani” negara dalam pembangunan. Satuan terkecil dalam pramuka golongan Pandega disebut Rombongan, yang berarti “kelompok kecil pekerja”. Satuan terbesar dalam pramuka golongan Pandega disebut Kwartir, yang berarti “tempat berkumpulnya para pekerja”.
  • Pembina Pramuka: Pembina Pramuka adalah pramuka dewasa usia 25 tahun lebih yang terlibat aktif di Gugusdepan sebagai pendidik dan pembimbing adik-adik anggota muda pramuka. Nama “Pembina” diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada masa “membina” pembangunan fisik maupun non fisik dalam rangka mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemajuan dan kemakmuran.
Baca Juga:  Mengapa Guru Harus Merencanakan Perjalanan Belajar Murid?

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kiasan dasar kepramukaan bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa Indonesia memiliki makna yang mendalam dan penting. Kiasan dasar kepramukaan tidak hanya sebagai hiasan atau ornamen, tetapi juga sebagai penguat jati diri bangsa Indonesia. Kiasan dasar kepramukaan juga sebagai sarana untuk mengenalkan dan melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa Indonesia kepada generasi muda.

Oleh karena itu, kiasan dasar kepramukaan harus dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh anggota gerakan pramuka. Kiasan dasar kepramukaan harus menjadi inspirasi dan motivasi bagi pramuka untuk terus berjuang dan berkarya bagi bangsa dan negara. Kiasan dasar kepramukaan harus menjadi identitas dan ciri khas gerakan pramuka Indonesia yang berbeda dengan gerakan kepanduan lain di dunia.

Pos Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *